HEADLINE

Puisi Alexander Robert Nainggolan_DI MASJID AGUNG PALEMBANG (Buku Kumpulan Puisi Tentang Masjid)

APRESIASI ATAS TERBITNYA BUKU
KUMPULAN PUISI TENTANG MASJID



Sebuah buku sampai ke redaksi kami siang tadi. Diterima oleh salah seorang crew, buku ini berjudul TENTANG MASJID. Ada yang unik dengan buku ini, biasanya buku-buku kumpulan puisi, cerpen dan sejenisnya yang terbit selama ini mengangkat beragam tema tentang sosial, budaya, lingkungan, wisata, keragaman serta keunikan suatu daerah. Tetapi, kali ini, Tentang Masjid. Terbilang unik karena sangat jarang event-event kebudayaan yang membahas sebuah tempat ibadah. Tentu membuat penasaran kita semua mengapa puisi puisi karya penyair dalam buku ini semua bicara tentang masjid, baiklah; sebagai apresiasi kami atas terbitnya buku ini maka Redaksi Majalah Simalaba akan menyiarkan karya-karya dalam buku satu persatu setiap hari secara online. Semoga karya di dalamnya bisa sampai pada lebih banyak pembaca, yang kebetulan tak sempat memiliki buku bagus ini. (SKM)

Puisi Alexander Robert Nainggolan
DI MASJID AGUNG PALEMBANG

kita duduk sejajar. engkau mengeja doa. cahaya di relung tiang. di luar, 
panas cuaca dan langkah. deru kendaraan, semilir angin dari sungai musi.
bergulung bersama ayat-ayat yang kerap membelah dada. ruangan
yang lengang. hilir mudik langkah. suara air dan gema azan. gulungan bayangan
membusuk di kepala.

kita duduk sejajar. dengan pikiran yang acap melingkar. barangkali sekedar mengingat sejumput riwayat tentang para nabi dan wali. tak bisa kau rajut. meski engkau terus berzikir, mencecap teduh ruangan. ada juga masalalu penuh kabut, yang terlanjur kausebut. namun akan remuk saat nanti bersujud.

kita duduk sejajar. mengingat cerita adam. iblis yang durhaka, mungkin masih ada di rongga. sujud yang tanah. mula tanah berakhir ke tanah.

kita duduk sejajar. sebagai makmum yang terlambat datang. mengejar langkah azan.

2015-2017


Tentang Penulis:

Alex R Nainggolan, karya-karyanya tersebar di media lokal dan nasional serta buku-buku antologi bersama.

No comments