PUISI PUISI JOE HASAN (Ambon, Maluku)_Kesalahan Asmara
Redaksi menerima tulisan
Puisi minimal 5 judul, Esai, Cerpen untuk kami Siarkan setiap hari. Semua naskah dalam satu file MS Word dikirim ke e-email: majalahsimalaba@gmail.com
beri subjek_VERSI ONLINE
(Mohon maaf, laman ini belum dapat memberikan honorium)
PUISI PUISI JOE HASAN
Kau
Sudah mau pergantian harikau pikir aku lupa padamu?
tentu tidak. Maaf jika kemarin aku lalai
ini layaknya cerita
entahlah bila ada yang menyebutnya sajak
kau yang tentukan
(Bau-Bau, 6 Februari 2017)
Kesalahan Asmara
Apalah yang harus kusebutTentang sore yang menikam tadi
Dua kuncup berdiri tanpa dosa
Didepan mata sekalian umat
Ini hanya kesalahan asmara
Biarkan ia menemukan surganya
Mereka meminta waktunya
Meski hanya sebentar
Ada banyak lembaran penantian
Namun berjalan lurus tanpa menoleh
Hei… dimanakah sebenarnya pencarianmu
Kesenangan hati semata
Esok lusa aku akan kembali
(Jayapura, Sabtu, 9 April 2016)
Malam Bermandikan Bintang
Berbagai macam peraga dipertontonkanHanya untuk dibilang bagus
Aku terlalu bersemangat malam ini
Mataku liar memancar
Memaksaku harus memaki
Teriak, merindu
Menghina
Terhibur
Perintah raja
Yang berpangku pada dua pilihan
Di belakang seorang tentara
Dan aku mengalah
Di balik debu
Dua lelaki sedang bercinta
Di atas rumput
Dengan alkohol
Ada lagi raja yang tak puas
Nikmati saja hartamu
Seperti ada yang kutinggalkan
Sisa-sisa ingatan
Terbang terbawa angin, bermarah pula
Oh, harusnya aku tak mengikutinya
Aku terkhianati lagi
Ku hampiri obat pereda
Katanya cukup
Garis hampir sampai
Jangan lupa bermimpi indah
Ini malam bermandikan bintang
(Jayapura, Sabtu, 6 Februari 2016)
Malam Ini
malam iniuntukmu kulukis
sebait puisi
tentang kasih pemuda
pada rindunya yang menua
di bungkus butiran debu
malam ini
untukmu kupetik kata
agar lengkap bait perbait
mengisi mimpi yang patah
dalam riuhnya ramai
bila kau pergi
jangan lupa bawa mawar biru
sebagai tanda lebam yang kau simpan
(Wanci, 16 Mei 2017)
Memetik Rindu
Aku berani bersumpah demi apapunAkan melihat kisah dalam setiap lembaran
Melenyapkan malam yang tak ingin hadirkan dingin
Juga pada nyamuk-nyamuk yang berlomba menghisap darahku
Hanya jika aku melupakan sepotong cerita
Untuk sebelum dan sesudah tidur
Dan aku melanjutkan kisah yang terlalai
Didalam langkah seorang perempuan
Mereka berepot-repot datang
Memetik rindu dari lelaki sebaya
Bersiap memaki kebodohan
Tanpa sadar menyiratkan kematian
(Jayapura, 13 Mei 2016)
Tentang Joe Hasan: lahir di Ambon pada 22 Februari. Aktif di bidang olahraga (Taekwondo). Beberapa puisinya telah tergabung dalam antologi bersama, diantaranya Monolog Seekor Monyet, Negeri Tak Bersalju, dll. Beberapa puisinya juga pernah dimuat di Buanakata, Majalah Simalaba, Flores Sastra, Analisa, Warta Lambar, Nusantaranews. Salah satu cerpennya tergabung dalam antologi bersama berjudul Percakapan.
No comments