LITERASI DAN PERANG MELAWAN HOAX_oleh R.TIA
Kemajuan teknologi di era digital saat ini membuat kehidupan kita tak pernah sepi dari berbagai pemberitaan terutama dari media sosial.
Tak bisa dipungkiri era smartphone membuat semua orang dapat dengan mudah mengakses hal apa saja di dunia maya hanya dalam hitungan menit.
Derasnya laju informasi yang diterima membuat kita harus cerdik sekaligus pandai memilah mana sumber sumber yang bisa dipercaya karena kenyataannya tidak semua informasi tersebut adalah benar bahkan cenderung menyesatkan.
Berapa banyak dari kita yang mempercayai bahkan menelan mentah mentah berita berita tersebut? celakanya tanpa sadar kita bahkan" mungkin" turut andil untuk menyebarkan berita tersebut dengan membaginya ke grub grub medsos yang kita miliki entah itu facebook, whatsaap, twitter dll.
Berapa banyak dari kita yang mempercayai bahkan menelan mentah mentah berita berita tersebut? celakanya tanpa sadar kita bahkan" mungkin" turut andil untuk menyebarkan berita tersebut dengan membaginya ke grub grub medsos yang kita miliki entah itu facebook, whatsaap, twitter dll.
Tahukah anda? data dari Keminfo tahun 2017 menyebutkan setidaknya ada sebayak 800 ribu situs yang terindikasi sebagai penyebar berita palsu( hoaxs) dan ujaran kebencian.
Hasil survei juga menyebutkan tiga peringkat terbesar berita hoaks yang saat ini banyak beredar dan dikonsumsi oleh masyarakat luas adalah politik, sara dan kesehatan.
Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara dengan minat baca terendah di dunia yaitu sekitar 0,001 persen dengan prediksi rata rata masyarakat indonesia hanya membaca 27 halaman buku setiap tahunnya, memprihatinkan bukan?
Rendahnya budaya literasi di masyarakat indonesia membuat berita hoaks menyebar dengan begitu cepat, tentu itu adalah hal yang mengkhawatirkan mengingat pengguna internet di indonesia sebanyak 132,7 juta jiwa dengan 129,2 juta warga hidup aktif sebagai pengguna media sosial.
Kenapa jadi mesti literasi? literasi sendiri memiliki pengertian yang sangat luas dan kompleks tidak hanya terbatas pada kemampuan seseorang untuk menulis dan membaca saja akan tetapi juga mengarah pada kemampuan mengenali dan memahami ide ide yang disampaikan secara visual baik video maupun gambar.
Oleh karena itu penting sekali literasi dibudayakan dalam masyarakat kita sebab dengan literasi kita dapat mengubah sudut pandang berpikir untuk lebih kritis sebab individu yang telah melek literasi akan membentuk karakter suatu bangsa yang terbiasa membaca, mencari sumber referensi dan menganalisa untuk menemukan kebenaran kebenaran.
Sudah saatnya indonesia melek literasi agar media sosial tidak hanya sekedar ajang hiburan yang membuang waktu kita dengan percuma. Ayo kita manfaatkan teknologi dengan bijak (R.Tia dari berbagai sumber)
R.Tia
Penyair dan Jurnalis tinggal di Banten, tulisan terbarunya terbit dalam buku Antologi puisi wartawan indonesia '"Pesona Ranah Bundo" 2018.
No comments