HEADLINE

PUISI PUISI MAULA NUR BAETY


Dari Redaksi:
Kirim Puisi, Esai, Cerpen, Cersing (Cerita Singkat) untuk kami Siarkan setiap hari ke e-email: majalahsimalaba@gmail.com beri subjek_LEMBAR KARYA HARIAN MAJALAH SIMALABA



PUISI PUISI MAULA NUR BAETY

TINGGAL

Masih terlalu dini, kau
menyebut istri sebab doa
pak penghulu belum kita aminkan.

Tinggalkan----

harapan, menyongsong tujuan dan melakukan niatan, itu yang bisa kunamai perjuangan hingga
kita tinggal menunggu kapan undangan tersebar.

Brebes, Jawa Tengah 31 Juli 2017.



AKU KANGEN

Hei---

sayang, saat ini jam
menunjukkan dini hari
saatnya aku terlelap dalam
balutan kesetiaan. 

Aku kangen,
beberapa kata telah kususun
dalam dadaku.

Akhirnya, sebuah bahagia
tercipta saat kita terbuai
bersama.

Brebes, Jawa Tengah 30 Juli 2017.



SAYANG

Sayang, hingga kini kau
masih merebahkan segala
luka pada dadamu.

Apakah kau tak lelah?
Mungkin sebaiknya, kau tanggalkan luka yang
membekas dihatimu.

Agar---

bisa kuisi, lewat syair
kebahagian kita ketika duduk di hadapan pak
penghulu.

Brebes, Jawa Tengah 30 Juli 2017.


SEBELUM HARI RAYA

Riang gemuruh, terdengar
percikan air laut mengganggu bisik mesra
bahasa kita.

Dan---

lagi-lagi, menghunus harapan sebab esok tak kau
kabarkan tentang mohon maaf lahir batin.

Tak kutemukan, celah untuk
katakan rindu hingga waktu
menjemput dimana nada tunggu.

Brebes, Jawa Tengah 30 Juli 2017



SELEPAS CINTA KEMARIN

Selepas, denyut memilin
beberapa sakit, hingga sulit
aku menemukan celah napas.

Silam lalu, aku melihatmu
duduk bersanding dengan ia namun, kini kau berlari bagai
kehilangan sejatinya rasa.

Selepas cinta kemarin, kini
kau punggut yang baru meretas dari sayatan patah-patah sebab jiwa lemah.

Hingga---

kau temukan ranah, mengadu setiap belaian
pada sosok yang dinanti.

Akhirnya, penghujung
masa proses berakhir.

Brebes, Jawa Tengah 30 Juli 2017.

Tentang penulis: Maula Nur Baety, tinggal di Banjaratma. Gg. Batara 2 Rt.04.Rw. 09 kecamatan Bulakamba kabupaten Brebes provinsi Jawa Tengah.




No comments