HEADLINE

PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA MENULIS PUISI, CERPEN, ESAI DENGAN TEMA “BERSATULAH KEMBALI NKRI” MAJALAH SIMALABA AGUSTUS 2017




Alhamdulillah, berkat rahmat Allah, MAJALAH SIMALABA telah berhasil melakukan event menulis untuk yang kesekian kalinya dengan tujuan menumbuhkan bakat serta minat menulis bagi para SAHABAT SIMALABA di seluruh tanah air.

Event yang digulirkan sejak awal Bulan Agustus dalam rangka turut merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 ini diikuti cukup banyak karya-karya peserta dari seluruh tanah air, tetapi tidak semuanya bisa masuk ke dalam daftar Update karena 70% para peserta salah dalam format pengiriman. Kesalahan-kesalahan tersebut tentunya sangat elementer, misalnya; ditulis di badan e-mail, huruf divariasi macam-macam, ada juga yang konyol puisi atau cerpennya ditulis di atas foto. Tapi kami memaklumi, ini adalah proses belajar. Dan, kami hanya melakukan seleksi terhadap karya-karya yang memenuhi standar pengiriman saja, di luar itu terpaksa didelete tanpa update sebab tidak mematuhi ketentuan yang telah terang benderang kami siarkan melalui web ini.

Dari sekian banyak peserta yang karyanya layak seleksi, kami telah meneliti dengan seksama berdasarkan kesesuaian isi dengan tema serta nilai-nilai kekuatan struktur bahasa dari para peserta. Tidak ada nepotisme dalam proses pemilahan karya terbaik dalam event ini, kami akan katakan LAYAK apabila memang layak sebagai juara atau nominator, dan kami akan katakan BELUM LAYAK apabila memang belum layak. Untuk itu dalam pengumuman ini kami juga mencantumkan POIN NILAI pada setiap karya peserta yang masuk seleksi.


BERIKUT PARA JUARA, NOMINATOR DAN KONTRIBUTOR LOMBA MENULIS PUISI, CERPEN, ESAI MAJALAH SIMALABA AGUSTUS 2017
DENGAN TEMA BERSATULAH KEMBALI NKRI

PUISI
- Juara pertama Nanang R (Banjarnegara-Jawa Tengah)
- Juara kedua Nurhidayah Tanjung (Bengkulu)
- Juara ketiga Farhan al Fuadi (Serang-Banten)
- 3 nominator: Endang A (Jakarta), Nuriman N Bayan (Ternate), Q Alsungkawa (Lampung Barat)

CERPEN
- TANPA JUARA (karena nilai karya peserta cuma masuk kategori B)
- 2 nominator: Maula Nurbaety (Jakarta), Mujirah (Banyumas-Jawa Tengah)

ESAI
- TANPA JUARA (karena nilai karya peserta cuma masuk kategori B)
- 1 nominator: Saraswati (Kerawang-Jawa Barat)



KARYA KARYA PARA JUARA


JUARA PERTAMA

KEMBALI PADA RAHIM PERTIWI

Karya Nanang R

Duduklah sejenak,
lupakan segalanya terik tentang tak-tik
dan berbagai intrik,
sebab esok setara harus tertunduk dengan segala rasa jiwa dan juga ras, sebab esok pula kau, aku juga mereka bukan apa-apa.

Dari tanah yang semula amis,
dan parit-parit menangis, harus kau tau
Merdeka, mereka tidak mengemis
pada congkaknya amunisi.

Kini saatnya kembali pada rahim pertiwi
singsikan lengan baju, tunduk dengan segala hormat,
sebab esok kita tidak lagi bicara tentang tetesan darah atau sekedar lukisan.

Surabaya, Tanjung Perak 11 Agustus 2017.


DI JALAN YANG SAMA

Karya Nanang R

Belum selesai aku memahami
tentang kemerdekaan,
kini kau telah di ambang pintu yang sebentar lagi kau ketuk,
dan orang-orang tertunduk.

Masih merahkah darahmu,
setelah kau tilik beberapa lembar potret usang
seketika jiwamu seperti terbakar,
seolah menjadi titik tumpu jiwa yang tak pernah kembali, sebab ia menantinya dengan tidur.

Atau kau hendak bersuci,
sembari menanyakan kabar atau sekedar
menikmati perjuangan,
lalu berpangku harapan sembari menyanyikan lagu sendu.

Tentu itu tak bijak,
sebab di jalan yang sama tumbuh doa
juga air mata yang sebenarnya kita di jalan yang merdeka.

Surabaya, Tanjung Perak, 13 Agustus 2017.


JUARA KEDUA

BERSATULAH

Karya Nurhidayah Tanjung
                                                           
Ada pesan menjelang petang
Di derit pintu tua berwarna abu
Bergulung menuju telinga-telinga berdering
Menyertakan kembali pada bangsa sendiri

“Kembalilah pada kerapuhan yang enggan hancur, ada secercah harap yang enggan lebur. Bhinneka, dan anak cucu kita. Kembalilah pada persatuan yang sulit terjaga di tangan-tangan kita. Kembalilah.”
“Bersatulah pada bianglala yang berwarna, ada milyaran kesamaan yang menghilangkan halimun. NKRI, harga mati!”

Bersatu kembali, mengembang gemilang mulia
Dan berlomba bersama mega
Bergurau bersama angin
Bersatu kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia
Di singgasana ke-bhinneka-an yang di-Rajai-nya

Bengkulu, 17 Agustus 2017


JUARA KETIGA

NUSANTARAKU

Karya Farhan al-Fuadi


di puncak keheninganku, doa-doa mengalir menyusuri parit-parit
membasahi sawah dan ladang, menuju sungai serupa naga yang melilit kota.
mencatat sejarah dalam museum-museum.
peta-peta robek yang bergantung di dinding.

sampai di muara yang payau, doa-doa menjelma ikan-ikan kecil
mengarungi lautan dan samudra.
mengejar senja yang santun menutup siang di ufuk paling barat
negeri ini, benggala yang tumbuh di atas batu-batu.

tempat kapal-kapal asing bertambat
di kota yang merahimi rumah-rumah karang rupa warna.
bukit-bukit yang hijau, danau, hutan.
tiba-tiba rembulan membawa doa-doaku terbang
menjaga malam, menembus sunyi, membelah langit.

menjemput matahari di pantai lampu satu
tempat para nelayan menggantungkan segala harapan
pada perahu-perahu yang mereka buat dengan peluh dan tetes keringat.
demi nafas yang mengalir pada ikan-ikan pelangi di teluk argumi kaimana.

di danau biru, doa-doaku merupa cenderawasih
terbang menembus gugusan hutan yang hijau pekat, lautan yang ungu,
melintasi pulau-pulau yang menyimpan banyak luka.
Melarung di lautan yang menjaga mutiara dengan mantra-mantra tambaroro.

sampai di musim semi, bulan-bulan suci yang sepi,
nyale mengulum bibir perempuan yang dirasuki arwah marapu,
“da mapa turukungu lii da-da ma paragapangu pekada” dialah yang dipertuan
di rumah-rumah kudus. di tanah sumba damar wulan mencari kesetiaan para lelaki.

mangkubumi mencari kesetiaan di jantung wirosuto. gajah mada memilih tapabarata
karena cinta pitaloka yang meneguk racun. roro jonggrang yang dikutuki cinta jadi batu, dayang sumbi menjadi bunga. dan. doa-doaku menjadi angker ketika sampai di tanah bubat. di sini kesetiaan dan harga diri pernah diperjuangkan sampai darah habis menetes.

demi masa depan yang ranum untuk anak-anak yang masih merah.
doa-doaku menjelma peta melukis pulau-pulau yang hijau
sumatra, kalimantan, jawa, bali, sumba, pulau-pulau timor, maluku, irian.
terikat dalam satu bangsa : nusantara.

Serang, 11 Agustus 2017.




DAFTAR PENILAIAN TIM JURI


A. NILAI PUISI

1. Agung Bangbang Heryanto (Majalengka, Jawa Barat)
- Kembalilah NKRI (Nilai C)
- Bersatulah Indonesia (Nilai C)

2. Ardianto (Kolaka-Sulawesi Utara)
- Perjuangan Panjang (Nilai C)
- Semangat Merah Putih (Nilai C)

3. Daniel Fiantoro (Surakarta)
- Negeri Nirwana (Nilai C)
- Semakungku Asa Penuh Rasa (Nilai C)

4. Dian Ayu Supangat (Sintang, Kalimantan Barat)
- Perjuangan Kembali (Nilai C)
- Merayu Negeriku (Nilai C)
- Potret Kenangan (Nilai C)
- Di Balik Sana (Nilai C)
- Mari Kita Mulai (Nilai C)

5. Endang A (Jakarta)
- Di Bawah Langit Yang Sama (Nilai B)
- Mencipta Bahasa (Nilai B)

6. Farhan al Fuadi (Serang-Banten)
- Ibu Pertiwi (Nilai C)
- Nusantaraku (Nilai A)

7. Ismi Sofia Ananda (Depok)
- Pelangi Negeri (Nilai C)
- Bangkitlah Putra Putri Pertiwi (Nilai C)
8. Nuriman N Bayan (Ternate)
- Kita Ini Indonesia (Nilai B)
- Kembalilah Indonesia (Nilai B)

9. Neni Yulianti (Cirebon)
- Titip Mimpi Di Tubuh Nkri (Nilai C)
- Bersatulah Indonesiaku (Nilai C)
-
10. Nurhidayah Tanjung (Bengkulu)
- NKRI di Dada Kita (Nilai B)
- Bersatulah (Nilai A)

11. Nanang R (Banjarnegara-Jawa Tengah)
- Di jalan Yang Sama (Nilai A)
- Kembali Pada Rahim Pertiwi (Nilai A)

12. Q Alsungkawa (Lampung Barat)
- Membaca Riwayat Ayah (Nilai B)

13. Salsabila Kausari (Semarang-Jawa Tengah)
- Mengenang Memori Juang (Nilai C)
- Indonesiaku (Nilai C)

14. Syarifah Maulina (Pidie-Aceh)
- Bersatu Dalam Rasa (Nilai C)
- Di Bawah Kobaran Sang Merah Putih (Nilai C)

15. Suratmat Kamaludin (Lampung Barat)
- Pemuda Nusantara (Nilai C)
- Kembalilah Bangsaku (Nilai C)

16. Tiwik Setyawati Ariandayani (Palembang-Sumatera Selatan)
- Bersatu Indonesiaku (Nilai C)
- Indonesia Yang Berbeda (Nilai C)

17. Verlyna Dian Pratiwi (Magelang-Jawa Tengah)
- Negeriku (Nilai C)
- Bersatulah Indonesia (Nilai C)

18. Yogi Shaputra (Jombang)
- Kami (Nilai C)
- Rindu (Nilai C)


B. NILAI ESAI

1. Saraswati (Kerawang-Jawa Barat)
- Nkri Harga Mati (Nilai B)

C. NILAI CERPEN

1. Maula Nurbaety (Jakarta)
- Bersatunya Warga Desa (Nilai B)

2. Mujirah (Banyumas-Jawa Tengah)
- Puisi Untuk Negeriku (Nilai B)


APRESIASI SIMALABA


1. SEMUA JUARA AKAN MENDAPAT SERTIFIKAT CETAK DAN 1 EXP MAJALAH SIMALABA EDISI 2
2. SEMUA NOMINATOR AKAN MENDAPAT SERTIFIKAT CETAK
3. SEMUA PESERTA SELEKSI DENGAN NILAI C MASUK SEBAGAI KONTIBUTOR DAN MENDAPATKAN E-SERTIFIKAT DARI REDAKSI
4. SEMUA KARYA JUARA, NOMINATOR, KONTRIBUTOR AKAN DIMUAT MAJALAH SIMALABA VERSI CETAK EDISI 2 (terbit akhir Agustus 2017)

Salam Kreatife Mandiri (SKM)
Redaksi Majalah Simalaba

No comments