PUISI PUISI MAULA NUR BAETI (Jakarta)_Mereka Yang Jatuh Cinta
Redaksi menerima tulisan
Puisi minimal 5 judul, Esai, Cerpen untuk kami Siarkan setiap hari. Semua naskah dalam satu file MS Word dikirim ke e-email: majalahsimalaba@gmail.com
beri subjek_VERSI ONLINE
(Mohon maaf, laman ini belum dapat memberikan honorium)
PUISI PUISI MAULA NUR BAETI
BANGKU KOSONG
Benda itu bisu,hanya seperkian detik goyah oleh
tak kesengajaan, bahkan terjatuh membawa emosi yang berkobar bagi si penunggu.
Gadis itu memilih acuh.
Taman tak lagi ramai, para siswa sudah
tidak sibuk berebut bola.
Bulu tangan mulai meremang,
merinding akan sunyi. Membawa pada
pikiran-pikiran nakal tentang rasa takut.
Di ujung ruangan, bangku kosong
menyampaikan ada sisi kehidupan yang
menemani sunyi ruang sempit.
Jakarta, 31 Oktober 2017.
NASIB PEMULUNG
Sedih.Saat kita bisa memakan, berbagai
daging, bahkan ada yang pernah saya
temui mereka mengumpulkan makanan basi.
Tuhan! Jika orang baik dapat jodoh baik,
maka mereka yang baik dapatkan kehidupan yang baik pula.
Nasib pemulung, tidak menentu.
Masih ganjil akan takdir.
Jakarta, 31 Oktober 2017.
MEREKA YANG JATUH CINTA
Mereka yang jatuh cinta, berlomba-lombamengungkapkan segala rasa rindu.
Namun, tak sengaja waktu berubah,
Tuhan sedang menguji arti cinta itu, hingga
hanya patah harus di terima si empu yang
jatuh cinta.
Sejatinya, rasa bisa saja musnah
sebabnya hidup di atas tulisan Tuhan
tidak menentu.
Jakarta, 31 Oktober 2017.
AMPUNKANLAH AKU
Aku telah berlumuran dosa Tuhan.Banyak kesalahan-kesalahan yang
tak bisa kujabarkan pada pena usang,
atau pada air mata yang menangisi nasib.
Ampunkanlah aku---
beri waktu, menabung amal yang sedang
berjalan di atas kehidupan.
Jakarta, 31 Oktober 2017.
GADIS KECIL
Gadis kecil itu masih tersedu-sedan.Merengek meminta jajan, sedang sang ibu
enggan bangun dari rasa nyaman.
Hingga---
gadis itu pergi membawa sedih, sebabnya
ia di abaikan oleh keadaan sang ibu yang
lumpuh.
Jakarta, 31 Oktober 2017.
Tentang Maula Nur Baety: Lahir di Brebes, Jawa Tengah. Pasar bawang, Klampok. Banjaratma. Rt. 04. Rw. 09.
No comments