HEADLINE

PUISI YANG TERBAIK_SETIAP MINGGU AKAN DIBUAT VIDEO PUISI



SALAM KREATIFE MANDIRI,


Sobat Simalaba, jika bukan kita yang meramaikan sastra Indonesia, maka siapa lagi? Para pegiat literasi tanah air punya cara sendiri sendiri untuk mengapresiasi serta menyebarkan karya-karya puisi anak bangsa ini. Simalaba, ingin menjadi salah satunya.

Meski tak sekuat pengaruh nama nama tersohor, kami tetap ingin turut serta berbuat, untuk memberi warna bagi jagad literasi tanah air. Soal penilaian publik, bagi kami, urusan belakangan. Yang terpenting adalah terus berbuat (meski dengan skala mini) untuk orang banyak.

Sastra Indonesia, saat ini, suka atau tidak suka terus terpolarisasi ke berbagai arah. Perdebatan, hiruk pikuk, bahkan tak jarang pertikaian dan pertentangan antar kelompok tak bisa terelakan. Kami menilai ini akan membawa dampak psikologis yang cukup serius bagi tunas-tunas yang baru tumbuh, individu-individu yang baru mengenal sastra. Pada kelimunan itu, generasi pemula, dan kita (suara dari pinggir kota) tentu sedikit bingung mencari galeri yang tepat serta nyaman mempublikasikan sekaligus mendokumentasikan karya-karya kita agar tidak layu, dan terhenti di ruang entah. Itu yang membuat Majalah Simalaba lahir, berbisik, dan mencoba untuk hidup di tengah derasnya terjangan arus dan angin abad kapitalisme ini.

Kami mengajak para penulis Indonesia, baik yang telah ternama, maupun yang baru tumbuh, bahkan yang baru lahir semuanya, ayo kita duduk sama sama. Di sini, di Simalaba. Sastra Indonesia tentu banyak warna dan warna tersebut buram jika hanya melihat komponen yang tua saja atau yang tersohor saja. Itu sebab, Simalaba, mengajak kita semua untuk semakin memantaskan warna itu.

Setiap hari, tidak sepi naskah yang masuk ke redaksi kita SIMALABA. Dari berbagai daerah di tanah air. Alhamdulillah, berkah Allah, rupanya bisikan malu malu kami akhirnya mulai merambat ke ranah yang luas dengan hampir 1000 visitor (kunjungan) perhari.

Selanjutnya, untuk menambah motivasi bagi sobat Simalaba, kami akan memilah satu judul puisi yang terbit dalam setiap minggu untuk kami dokumentasikan dalam bentuk film Pendek Puisi (FPP), ini ide terbaru kami untuk menempatkan puisi dalam barisan era digitalisasi, mencoba menyesuaikan pola membaca dan melihat puisi dalam lirik grafis serta audio visual. Hal ini tak lain karena didasari oleh pemikiran, agar masyarakat luas lebih mengenal puisi, dan agar orang tak jenuh melihat puisi yang selalu tampil dalam model publikasi era kemarin. Simalaba, ingin terus belajar, mohon maaf bila kami belum lengkap. Dan mohon dimaklumi, sebab kami telah lancang untuk memberanikan diri, memberlakukan puisi dalam wajah yang baru, tetapi semoga dengan ini puisi jadi lebih terhormat.


Salam

Sgenab Crew

No comments