HEADLINE

INFO FAM: “Risoles Kota Manis”, Jadi Awal yang Manis di Tahun 2018



Kediri, FAMNEWS (ke redaksi simalaba)

Setelah memposting naskah jeda bersambungnya dalam kurun 1,5 tahun, di awal tahun 2018 ini Aliya Nurlela merilis novel serial ter-anyarnya, Risoles Kota Manis (RKM) Jilid 1. Novelis asal Ciamis, Jawa Barat ini mengaku tergerak untuk membukukan naskah bersambung tersebut menjadi novel serial, seiring dengan banyaknya apresiasi pembaca. Novel jilid 1 yang diterbitkan secara eksklusif oleh DEM Media bekerjasama dengan FAM Publishing tersebut, diluncurkan dengan judul, “Kelas Kompetisi ala Chef di Dapur Ernesto”.

“Naskah ini adalah novel satu-satunya yang saya publikasi di media sosial sebelum terbit.  Saya tidak menduga, jika respon positif pembaca sangat luar biasa hingga terbentuk pembaca setia. Atas desakan pembaca juga, akhirnya novel ini terbit,” tutur Aliya sembari menambahkan dirinya mengaku bangga, sebab novel setebal 242 halaman tersebut sudah memiliki puluhan pemesan bahkan sebelum terbit. Para pemesan novel tersebut sebagian besar adalah pembaca setia yang rutin membaca postingan ceritanya di facebook.

Dikatakan Aliya, mulanya ia terinspirasi untuk menulis novel RKM ini dari kehidupan pribadi. Meski ia mengaku seorang yang amatir, tetapi ia selalu memiliki ‘cukup nyali’ untuk mencoba, termasuk mencoba usaha di bidang kuliner (catering) tanpa bekal kursus. Akhirnya inspirasi itu sukses disajikan Aliya dalam sebuah buku. Selain dapur, masih banyak lagi inspirasi yang Aliya tuangkan di RKM ini. Diakui wanita yang mengawali karir menulisnya sebagai cerpenis ini, kehidupannya di desa sangat bersahabat dengan alam. Ia bahkan sangat mengenal lingkungan pedesaan, terutama sawah, sungai, kebun dan gunung. Hal itu didukung oleh letak rumah orangtuanya yang berada di sudut kampung, cukup jauh dari tetangga, namun sekelilingnya memiliki pemandangan yang indah dan menakjubkan.

Bahasa yang Aliya digunakan dalam novel ini adalah bahasa populer yang ringan. Novel ini juga merupakan novel yang inspiratif, sarat wawasan tentang dunia kuliner, fashion, dan mengandung sense of humour. Mengangkat dua tokoh utama sebagai icon cerita, yaitu Chef Ay dan En.


“Saya sengaja menggunakan gaya bahasa yang berbeda dari novel-novel sebelumnya. Hal itu didorong keinginan saya untuk bercerita apa adanya, melibatkan suara hati dan lebih jujur dengan perasaan. Itu sebabnya, tokoh Chef Ay & En tidak dibentuk menjadi tokoh dengan karakter sempurna,” ujar Aliya.

Untuk diketahui, sebelumnya Aliya telah melakukan pra-launching novel tersebut saat dirinya mengisi acara seminar kepenulisan di Universitas Trunojoyo Madura, yang dihadiri 80-an peserta dari berbagai fakultas, 9 Desember 2017. Novel ini sengaja tidak memuat endorsement para tokoh terkenal atau penulis, namun justru berisi 22 testimoni dari pembaca. Menurut Aliya Nurlela, agar apresiasi yang diberikan adalah apresiasi yang murni, alami, dan hasil baca.

“Setelah saya membaca cerita ini, saya sampai terkagum-kagum dengan kalimat-kalimatnya yang ringan, mudah dipahami. Tidak salahnya jika saya menunggu-nunggu kisah Chef Ay dan En selanjutnya mau dibawa ke mana, harus pupuskah atau malah dramatis dengan bumbu rasa cinta mereka. Dan, saya hanya bisa mengatakan ini PERFECTO.” Kata Salym Ali, salah satu pembaca setia postingan RKM asal Nganjuk.


Sementara itu, Hertika Hermansyah pembaca postingan RKM dari Bengkulu mengaku sebagai pecinta berat novel tersebut sejak awal dihadirkan. “Saya pecinta berat dan penikmat lembaran Risoles Kota Manis dari awal dibukanya episode kisah ini, hingga saya hanyut terbawa alur cerita yang menarik dan berkesan di hati, sehingga saya merasa harus menuntaskan kisah ini hingga ending. Saya berharap kisah En dan Chef Ay berakhir dengan indah diselimuti isian risoles yang manis penuh dengan kejutan-kejutan yang tak disangka,”akunya saat memberikan testimoni. (Tim Media FAM)

No comments