HEADLINE

GURU_JANGANLAH LETIH BERBAGI TERANG



Tak disangka waktu akhirnya mempertemukan kami dalam sebuah acara resmi di sebuah intitusi pemerintah, setelah hampir 7 tahun beliau tak begitu banyak berubah, masih dengan  gayanya yang simple dan bicaranya yang to the point masih membuat keder siapa saja yang coba coba berasumsi ngalur ngidul apalagi ngeyel.
Pertama beliau tak begitu mengenali saya, baru ketika acara dibubarkan saya memiliki kesempatan untuk memperkenalkan diri secara langsung  sebagai alumni kampus UA, seketika ia jadi sumringan sekaligus kaget, mungkin tidak menyangka jika bakalan bertemu anak bimbingannya di sebuah Provinsi yang noteban sangat jauh dari kampus asalnya berada.
Beliau adalah salah satu guru terbaik yang pernah saya kenal, meskipun sudah menyandang gelar doktor tapi tetap ramah dan bersikap seperti layaknya orang biasa. Sayangnya tak cukup banyak waktu untuk berdiskusi panjang lebar, karena jadual penerbangan yang sudah di depan mata membuat beliau mesti bergegas ke bandara.
Ada satu kata yang terekam di otak dan sempat membuat saya jadi terdiam adalah ketika sebelum mobilnya melesat pergi beliau masih sempat berkata” Kembalilah ke kampus, nak”.
Bukan karena kata kata mesti kembali ke kampus yang membuat saya jadi gelisah dan kemudian akhirnya memutuskan untuk menuliskan kalimat kalimat ini akan tetapi lebih dikarenakan saya berpikir mungkin seperti itulah idealnya sosok seorang guru bagi saya, selain tidak pelit membagikan ilmu mereka juga tidak pernah berhenti memotivasi anak anak didiknya untuk terus maju dan berkarya tanpa merasa harus khawatir apalagi tersaingi jika anak anaknya kelak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan ataupun rezeki yang lebih baik dari yang mereka miliki. Mereka tetap bersahaja dalam kesederhanaan sikapnya, tetap merendah dan tidak silau dengan nama besar yang sebenarnya begitu mentereng di depan namanya.
Sepanjang kehidupan, saya pernah menemukan beberapa nama lainnya yang juga memiliki karakter yang serupa dengan guru saya tersebut dan entah kenapa kini saya merasa bahwa sesungguhnya orang orang yang mampu memiliki karakter excellence seperti itu sudah tidak begitu banyak lagi ada di sekeliling kita, celakanya yang ada justru adalah orang orang yang merasa dirinya istimewa dan sempurna hanya karena ia memiliki jabatan, sesuka hati mengeluarkan kata kata tidak pantas bahkan cenderung menyakitkan, meminta diperlakukan secara ekslusif hanya karena dia seorang pimpinan. Buruknya lagi biasanya tife tife orang seperti itu juga tak pernah senang jika melihat orang lain atau bawahannya maju dan berkembang melebihi dirinya. 
Namun apapun pahitnya orang orang seperti itu sebenarnya juga guru dalam kehidupan kita, guru yang dapat kita sikapi sebagai tempat untuk bercermin bahwa sikap kerdil seperti itu sungguh tidak akan menyisakan kebaikan apa apa bagi kita dikemudian hari.
Singkat kata sampai ketemu lagi pak, Hati hati di jalan. Semoga penerbangannya lancar dan sehat selalu dalam menjalankan dharma baktinya. Terima kasih telah mewarnai hidup kami dengan banyak arahan dan bimbingan sekaligus motivasi yang mengalir tiada henti meski kami mungkin tak menjelma menjadi sepotong lentera yang menyala sempurna seperti yang selalu kalian harapkan( R.Tia)

No comments