Cerita Anak Ari Vidianto (Lumbir, Jawa Tengah)_GARA-GARA ES KRIM
Redaksi menerima tulisan
Puisi minimal 5 judul, Esai, Cerpen untuk kami Siarkan setiap hari. Semua naskah dalam satu file MS Word dikirim ke e-email: majalahsimalaba@gmail.com
beri subjek_VERSI ONLINE
(Mohon maaf, laman ini belum dapat memberikan honorium)
Cerita Anak Ari Vidianto
GARA-GARA ES KRIM
Siang itu udara terasa sangat panas. Sela bergegas melangkahkan kakinya menuju ke rumah. Di tengah perjalanan ia berhenti di depan toko es krim.
“Mau belie es krim ah,” gumamnya. Ia pun memasukkan tangan ke dalam tasnya. Tapi ternyata uangnya sudah habis. Ia pun ingat tadi dikasih uang lima ribu sama Ibunya. Lalu telah habis untuk beli cilok,batagor dan cireng. Makanan-makanan yang biasa dijual didepan sekolahnya. Memang untuk anak kelas lima seperti Sela jajan merupakan hal yang menyenangkan. Ia tak pernah menyisakan uangnya walau hanya seribu. Ibunya selalu menasehatinya supaya jangan menjadi anak boros. Tapi Sela tidak menghiraukannya. Setiap hari uang jajannya selalu habis.
“Nanti aku minta uang lagi ah sama Ibu,” girangnya sambil berlari menuju rumahnya.
***
Sela pun telah sampai di rumahnya yang bercat biru, di depannya banyak bunga warna-warni yang indah. Memang Ibunya Sela suka sekali menanam berbagi jenis bunga. Katanya biar rumahnya tampak indah. Setiap hari Ibu menyiraminya sendiri. Sela tak pernah sekali pun membantu. Di ruang tengah terlihat adik Sela yang bernama Ilham sedang menonton film kartun kesukaannya.Ilham masih berumur lima tahun.
“Hmm, enaak…,” serunya.
“Kamu makan apa Ham?” tanya Sela.
“Es krim dong,” jawabnya sambil menoleh ke arah Sela. Di genggam tangannya ada dua es krim. Satu berwarna cokelat, satunya lagi putih.
“Waah enaaknya, kakak minta ya?”
“Nggak boleh,” jawab Ilham sambil manyun.
“Huh kamu pelit,” gerutu Sela.
“Biarin weee,” jawab Ilham sambil berdiri dan menjulurkan lidah ke arah Sela. Memang Sela dan adiknya tak pernah akur.
“Sini buat kakak saja,” kata Sela sambil merebut es krim cokelat dari tangan Ilham.
“Jangaaan Kak!” teriak Ilham. Sela pun buru-buru masuk ke dalam kamarnya dan segera mengunci kamarnya.
“Hahaha, asyik makan es krim,” kata Sela tanpa merasa bersalah. Ia pun segera makan es krim sampai habis. Sementara itu di luar kamar Ilham tampak menangis.
“Huhuhu….Kakak Sela nakal,” rintihnya.
“Ilhaam…kamu kenapa?” tanya Ibu yang baru masuk dari luar rumah.
“Kakak ambil es krim ku Bu,” lapornya.
Daar,daar,daar!
“Selaa..ayo buka pintunya!” perintah Ibu.
“Gawat. Ibu sudah pulang,” Sela pun panik, ia takut dimarahi Ibunya.
“Ayo cepat buka! Kamu jadi kakak kok seperti itu sih?” omel Ibunya. Tapi Sela tetap tidak mau membuka kamarnya.
“Ya sudah kalau tidak mau di buka, besok kamu tak Ibu kasih uang jajan,” ancam Ibu.
“Gawat nih, kalau besok aku tidak di kasih uang jajan,” pikirnya.
“Iya Bu,Sela akan buka pintunya,” jawab Sela sambil membuka pintu kamarnya.
“Sini kamu duduk!” perintah Ibu. Sela pun segera duduk di samping Ibunya. Ilham pun ikut-ikutan duduk.
“Cepat kamu minta maaf sama adikmu. Jadi kakak, kamu tidak boleh seperti itu. Jangan kamu ulangi ya?”
“Iya Bu,” jawab Sela singkat.
“Ham, maafin Kakak ya?”
“Ya. Jangan di ualngi ya Kak?”
“Ya,Ham.” Jawab Sela sambil memeluk Ilham.
“Nah, begitu kan baik. Jadi kakak harus menyayangi adiknya.,” kata Ibu sambil mengusap rambut Sela.
“Tuh di kulkas masih banyak es krim. Ibu sengaja beliin banyak buat kamu dan Ilham,” tambah Ibu.
“Waah makasih Bu,” seru Sela. Ia pun segera munuju kulkas bersama Ilham. Lalu mereka pun makan es krim bersama. Dan Sela pun berjanji tidak akan membuat Ilham menangis lagi.
TAMAT
Tentang Ari Vidianto: lahir di Banyumas, 27 Januari 1984. Bekerja sebagai Guru di SD Negeri 2 Lumbir.Bukunya yang sudah terbit yaitu Ibu Maafkan Aku ( Pustaka Kata, 2015 ) & Wajah-Wajah Penuh Cinta ( Pustaka Kata, 2016 ). 17 buku Antologi dan banyak karya yang dimuat di Media Massa seperti di Majalah Sang Guru, Ancas,SatelitPost, Tabloid Gaul, Readzone.com, Buanakata.com,Sultrakini.Com, Riaurealita.Com,Duta Masyarakat, Solopos, Radar Mojokerto, Kedaulatan Rakyat dll
Baca Juga:
No comments