FAM Surabaya Dorong Penulis Indie Pasarkan Karyanya
SIMALABA Surabaya,
Memperingati 5 tahun perjalanan literasinya, Forum Aktif Menulis (FAM) cabang Surabaya sukses menggelar talkshow seputar Strategi Memasarkan Karya Indie, di Perpustakaan Provinsi Jawa Timur, Minggu (19/11) lalu. Dalam bincang-bincang tersebut, Ma'mun Affany, penulis buku best seller di Surabaya yang didapuk selaku narasumber menyampaikan tips untuk memasarkan buku indie.
Ia juga mengupas kesalahan apa saja yang dilakukan penulis, sehingga karya indienya kurang diminati. Menurutnya, penulis indie juga harus belajar teknik branding dan internet marketing supaya karyanya bisa lebih populer di internet.
Dikatakan Reffi Dhinar, moderator talkshow yang merupakan salah satu FAMili dengan karyanya yang ikut dilaunching , ke-25 peserta yang berasal dari beragam latar belakang profesi dan usia cukup antusiasme menyambut acara tersebut. Hal ini terlihat dari pertanyaan yang banyak diberikan.
Menanggapi hal tersebut, Yudha Prima - ketua pelaksana launching buku FAM cabang Surabaya mengapresiasi panitia kegiatan. Pasalnya, menurut penulis buku Kun Muhibban ini, peserta sangat menikmati ilmu menjual buku yg disajikan Ma'mun Affany. "Inilah salah satu persoalan terbesar para penulis, yakni strategi pemasaran buku indie. Setelah mereka membukukan karyanya, mau dikemanakan karya itu?" tuturnya.
Ia menambahkan bahwa dari sini, peserta bukan saja mendapatkan motivasi menulis dan membukukan karyanya tetapi juga wawasan, yakni dari karya itulah mereka bisa mendapat peluang untuk memperoleh penghasilan.
Pasca sukses dengan launching keempat buku tunggal FAMili Surabaya, rencananya ke depan FAM cabang Surabaya akan melakukan bedah buku karya tersebut. Selain itu, masih dikatakan Refi, FAM Surabaya juga sering mengadakan workshop dan lomba menulis.
Acara ini pun terselenggara berkat kerja keras dan i'tikad baik FAMili Surabaya, agar penulis indie bisa lebih maju dan memiliki 'market' yang jelas ke depan, layaknya Ma'mun Affany yang juga penulis indie sukses. Salah satu novel indienya yang berjudul 'Kehormatan di Balik Kerudung' sudah terjual ribuan copy hingga telah difilmkan.
Untuk diketahui, saat ini FAM cabang Surabaya telah menerbitkan beberapa antologi diantaranya, kumpulan cerpen Jembatan Merah, kumpulan artikel Kata-Kata yang Menjadi Tenaga, kumpulan cerita anak Kelingking Persahabatan, dan beberapa karya tunggal dari anggota FAM Surabaya seperti, Jihad Bil Qalam karya Ustadz Agus Salim, Di Batas Waktu Karya Bpk Suprapno, Perempuan Dengan Sayap di Tubuhnya karya Reffi Dhinar, dan Kun Muhibban karya Yudha Wardhana. Karya-karya tersebut kini telah tersedia di FAM Indonesia, Anda dapat menghubungi call center FAM Indonesia untuk mendapatkannya atau melalui penulis. [TIM FAM]
No comments