HEADLINE

PUISI AZIZI SULUNG (Sumenep, Madura)_Kepada Emak_Surau Tua

Redaksi menerima tulisan
Puisi minimal 5 judul, Esai, Cerpen untuk kami Siarkan setiap hari. Semua naskah dalam satu file MS Word dikirim ke e-email: majalahsimalaba@gmail.com
beri subjek_VERSI ONLINE
(Mohon maaf, laman ini belum dapat memberikan honorium)


PUISI AZIZI SULUNG


Untuk Aifa

Fa, apakah kau tahu?
hati ini lahir dari kutuk rindu
dan mencipta luka
seumpama ibu saat melahirkan
: memanggul sekarat dua puluh empat karat

Fa, apakah kau tahu?
namamu sempurna kubasuh
dari sekian panjang sujudku
doa ibu
ikhlas rindu
tekadku yang membatu

Fa, apakah kau tahu?
Cinta ini padamu mengalahkan cintaku pada yang satu.

Rumah Belimbing, 2017

Kepada Emak

pagi ini kita memecah matahari
menuntaskan segala yang tersembunyi

hidup ini teka-teki
rahasia ilahi
tak usah saling membenci
tugas kita mengabdi
sederhana, sempurna, berarti.

Rumah Belimbing, 2017

Surau Tua

sehabis senja luruh
burung-burung bertukar rahasia dengan sesama

lelaki tak dikenal itu
duduk bersila
mengeja makna
mengeja fana

sehabis senja luruh
burung-burung bertukar rahasia dengan sesama

lelaki tak dikenal itu
kumandangkan adzan
dengan aroma suaranya amat lansia
memanggil Tuhan
membaca kehidupan

sehabis senja luruh
burung-burung bertukar rahasia dengan sesama

lelaki tak dikenal itu
meletakkan kening di tanah: cukup lama
tak lagi terdengar kumandang adzan
dengan aroma suaranya amat lansia

ia terpanggil
sebagaimana waktunya tiba ia memanggil.

Rumah Belimbing, 2017

Siang Hari

ke mana aku akan berkabar
tentang lapar
tentang rindu
tentang pengkhianatan
terik matahari
sunyi
birahi
aku dan diri?

Rumah Belimbing, 2017

Hujan  (I)

terkenang siang yang basah
rintik mengalun ritmis
menyentuh wajah bumi
menidurkan segala resah dalam dada
: mencipta sunyi

harum semerbak
aroma tanah yang tak lagi perjaka
di kejauhan
anak-anak mengejar basah
menghapus jalan silam
dengan derap kaki
yang kita tak lagi kuasa memulainya kembali.

Rumah Belimbing, 2017 

Tentang AZIZI SULUNG: lahir di Sumenep, 07-07-1994. Kini sedang menjalani proses di Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep, Madura. Dan masih tercatat sebagai mahasiwa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA). Kumpulan Puisinya yang telah terbit, Accident: Malapetaka Terencana (2012), Solitude (2012), Rampai Luka (2016).

Baca Juga:




No comments