HEADLINE

PUISI PUISI ARIEF RAHMANTO (Kulon Progo, Yogyakarta)_Jarum TanganMU

Redaksi menerima tulisan
Puisi minimal 5 judul, Esai, Cerpen untuk kami Siarkan setiap hari. Semua naskah dalam satu file MS Word dikirim ke e-email: majalahsimalaba@gmail.com
beri subjek_VERSI ONLINE
Redaksi online ini akan mempublikasikan naskah setiap hari dan akan memilih satu puisi dalam setiap minggunya untuk dibuat film puisi
(Mohon maaf, laman ini belum dapat memberikan honorium)



PUISI PUISI ARIEF RAHMANTO

Jarum TanganMu

Jarum dari Tangan-Mu
terus menusuk sanubariku
yang asalnya berlubang
hingga bercabang-cabang.

Samirono, 22 November 2017

Menanti CahayaMu

Menanti cahayaMu
dalam sajak yang terserak
dari penyair tepian zaman
ketika perih menghampiri mati
dan nikmat mengunjungi hidup.

Setelah tubuhku terjaga
di pertapaan dalam goa
menanti gelap disekap
desahan nafas cahaya.

Merenungi sunyi
di pinggir delusi
yang sedang berlari
ke sana ke mari.

Kau menyampaikan sabda
dengan kasih sayang
pada jiwaku yang kosong
berharap tenaga kata-kata-Mu.

Plumbon, 12 November 2017

Di Bangku Sekolah

Ketika di bangku sekolah
aku duduk dengan tunduk
di dalam ruangan kelas
mendengarkan guru berbicara.

Sementara udara mendera
di seluruh penjuru
pada dinding dan langit-langit
disembur mulut kawan-kawanku.

Di sana aku terasing
seperti putaran gasing
membentur ruang kosong
dengan gumpalan asap lisong.

Nafas terus diburu serbuan peluru,
degup jantung makin berdetak kencang,
dari serangan senapan harapan,
karena menatap masa depan.

Tubuh ruh mendelusi,
berlari di abad ini
ke sana ke mari
mencari jati diri.

Plumbon, 19 November 2017

Siklus Pacaran

Bertemu.Kenalan.Bercinta.Cemburu.
Bertengkar.Putus.Tamat.Sudah.

Oktober 2017

Senjata Cinta

Tenaga raga
sendawa jiwa
pada kata-kata derita
yang sempat kauucapkan
akan melahirkan senjata
dan merekam peristiwa
saat masa lalu ikut tertawa
sementara aku jumawa
di atas mata waktu
dilemparkan sebongkah batu
dari tangan penggerak zaman
sebelum separuh mata buta
oleh kenikmatan cinta.

Plumbon, 14 Oktober 2017

Pada Masa Kini

Pada permukaan masa kini
derap langkah kaki waktu
memburu separuh nafasku
dengan serbuan peluru
dari seluruh penjuru
meski susah payah menghindari.

Ketika manusia ingin meraih sesuatu
di tengah kecamuk perang delusi
yang selalu menyesaki udara dingin
meski akan terpaku dalam aku
karena teknologi berunjuk gigi
menggerakkan setiap jiwa
tanpa berkaca di cermin
kehidupan masa lalu
dan terus berlalu.

Plumbon, 12 November 2017

Mata Air Api

Mata air api
menepi di pipi
kaum papa
tanpa ada tetapi.

23 November 2017

Pembangunan Ruhani

Gangsingan kipas angin
di bawah tubuhku
yang terbaring
dengan lampu-lampu benderang
di segala penjuru
ketika pikiran melayang
membayangkan masa kini
terhadap pembangunan ruhani
yang tak kunjung selesai
dari serbuan cahaya
diserap gelap harap
tanpa satu pun derap.

Matabaca, 14 November 2017

Zikir

Bibir zikir
hantar getar
gelombang cahaya
ke semesta raya.

November 2017

Hantar

Halilintar hantar gemetar
saat lintasan semesta
diledakan kata-kata cinta
pada kekuatan rentetan
berhamburan di cakrawala
tangan-tangan bergandengan
menjadi persetalian jiwa
menghembuskan nafas
dirampas sesak bergerak.

19 Oktober 2017


Tentang Penulis

Arief Rahmanto. Suka harmonisasi dalam semesta puisi. Kini bertempat tinggal di daerah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Meskipun, sering bermukim di pusat jantung Jogja.


klik juga






No comments