PUISI PUISI Q ALSUNGKAWA (Lampung Barat)_Ketika Waktu Tajam Ke Hulu
Redaksi menerima tulisan
Puisi minimal 5 judul, Esai, Cerpen untuk kami Siarkan setiap hari. Semua naskah dalam satu file MS Word dikirim ke e-email: majalahsimalaba@gmail.com
beri subjek_VERSI ONLINE
Redaksi online ini akan mempublikasikan naskah setiap hari dan akan memilih satu puisi dalam setiap minggunya untuk dibuat film puisi
(Mohon maaf, laman ini belum dapat memberikan honorium)
PUISI PUISI Q ALSUNGKAWA
AYAT AYAT MANTAN
Seperti menelan belatikecantikannya
terlanjur dalam
tertanam di ulu hati
adalah mustahil dengan mudah memupusnya.
Berkali-kali
kita membenci pesan singkat
yang di dalamnya melukai pembicaraan
juga sikap yang terlahir dari arogansi tanpa sengaja kita rawat.
Hai, pelupuk yang masih basah!
Sebenarnya
aku ingin membacakan sajak untukmu
mungkin sekadar kata maaf
atau bisa jadi kerinduan yang menjadi tuna
tetapinya aku
masih menyimpan kecantikanmu.
Tak kusebutkan siapa yang mengirimkan kabar
tentang lukamu yang kian terkapar
tentunya perih ini masih kurasakan
sebab kita, adalah pertemuan yang remang
di awal musim
kita mengeja celaka.
Lampung Barat, 1 November 2017.
UNTUK MANTAN YANG TERKUTUK
Karena kerasnya pertikaianmaka-
aku kutuk menjadi batu
dan
hanya akan hidup di masa lalu.
Lalu
secara perlahan menjadi purba
penghuni risalah unik
kemudian derap waktu semakin jauh
dan kau terkubur
bersama butiran debu.
Lampung Barat, 16 November 2017.
SERAKAH
Maka cungkilah mulut itulalu letakkan dunia ini di antara lidahnya!
Maka-
haus di lipatan dadamu
takkan pernah beranjak.
Lampung Barat, 17 Nevember 2017.
KETIKA WAKTU TAJAM KE HULU
Menemukan kelopak yang teduhketika menziarahi malam
di ruang kata-kata
tempat sekumpulan nasib merakit puisi
ada kecemasan yang singgah
ketika aku melucuti masa lalumu.
Kita tidak mungkin mengelak dari semilir
yang meniupkan banyak nama tertambat
seperti
sebuah perburuan
di usia belasan.
Wahai jiwa yang sunyi!
Sepertinya derap kaki itu tak pernah kembali
sekadar memberi kabar
atau memang
gerimis yang ritmis
berhasil dibatalkan?
Tak dipungkiri
akar mencengkram
sebab sebatang pohon
melahirkan teduh.
Dan aku, sebuah peralihan
ketika waktu
tajam ke hulu.
Lampung Barat, 24 Nevember 2017.
HINGGA TERTULIS SAJAK INI
Hingga tertulis sajak iniaku bukan sesiapa
sebab
engkau yang memegang tangan ini
menulis kalimat yang dahulu
tak sempat kupahami.
Engkau pula
yang menuntun lidah ini
mengeja sajak
tentang tokoh si kancil
atau kura kura yang lomba berlari.
Di usia dini itu
aku tak paham-
sampai sajak ini terbaca
belum cukup ungkapan terima kasih
untuk melukiskan pengabdianmu: Guru.
Jika aku membahasakan
adalah tanganmu
yang memagari Langit Nusantara.
Lampung Barat, 25 November 2017.
Tentang Penulis
Q Alsungkawa, bergiat di komunitas sastra di Lampung Barat (KOMSAS SIMALABA). Puisi-puisinya dipublikasikan di media online www.wartalambar.com, Saibumi.com, Lampungmediaonline.com
Sejumlah karya karyanya dimuat juga di beberapa antologi bersama MY HOPE 2017. EMBUN PAGI LERENG PESAGI 2017, EMBUN EMBUN PUISI 2017, MAZHAB RINDU 2017, dimuat di MAJALAH SIMALABA, versi cetak dan versi online, lolos di even Nasional, LANGIT SENJA JATI GEDE. dan rutin mengikuti Event bertarap Nasional.
No comments