PUISI PUISI SUFYAN ZULKIPLI (Lampung Barat)_Rindu_Janji Palsu
Redaksi menerima tulisan
Puisi minimal 5 judul, Esai, Cerpen untuk kami Siarkan setiap hari. Semua naskah dalam satu file MS Word dikirim ke e-email: majalahsimalaba@gmail.com
beri subjek_VERSI ONLINE
Redaksi online ini akan mempublikasikan naskah setiap hari dan akan memilih satu puisi dalam setiap minggunya untuk dibuat film puisi
(Mohon maaf, laman ini belum dapat memberikan honorium)
PUISI PUISI SUFYAN ZULKIPLI
DRAMA POLITIK
Di ujung awan ia menantiBeberapa halusinasi yang dimimpi
Denga kata kau berjanji
Sementara kamu di cap busuk; hati
Semua bersuara menuntut janji
Kau bersimpuh menahan malu
Di keramaian kau sembunyi
Sendiri, kau kesepian menatap mimpi
Wahai tikus berdasi kau panut aliran misteri
Ntah dengan siapa kau berguru tentang janji
Disini kami para rakyat korban korupsi
Meringis melihat drama yang kau lakoni.
Lampung, 22 November 2017.
RINDU
Malam itu rinduku menggigilLemah di temani sepi
Kala rindu datang lagi
Saat kau tiada disisi
Hati layu enggan menuju
Pada bisikan yang hanya seketika itu
Terasa ngilu tiada kamu
Lebih perih di iris sembilu.
Lampung, 26 November 2017.
JANJI PALSU
Terlanjur tenggelam di lautan asmaraMenyibak tangis di relung jiwa
Kau malah pergi dengan menahan derainya netra
Tahuka kamu di sini di belenggu besi
Hanya beralas tirani api.
Hati menjerit terisak menahan sakit
Menatap naya terhunus
Merapal do'a kau ucap tulus
Semua kosong di ambang dusta.
Wahai nona sang jelita
Perinya negri naya
Jangan umbar kata
Jika aksara kau buta.
Disini ada yang terhunus, ada yang karam, dan ada yang meradang
Kembalilah, tepatilah
hati ini bukan taman ceria
Yang bisa kau belokan seketika
Kau injak seperti bidadari berjalan di atas pelangi.
Ini hati butuh bukti bukan janji.
Lampung, 21 November 2017.
CINTA PERTAMA
Gadis, tidak kah kau tahuKala tatap pertama
Kau curi semua rasa
Tenggelam dalam sepasang netra
Kala kau sapa diriku
Dalam jumpa pertama
Disaat yang sama
Cintaku jatuh pada anda.
Lampung, 25 November 2017.
KASIH
Jingga ronamuHalus pemilik degup dadaku
Tidakkah kau tahu?
Tiada fajar tanpa senja
Dan tiada rindu kecuali atas namamu,
Kasih.
Lampung, 27 November 2017.
Tentang Penulis
Sufyan Zulkiplilahir 23 Juni 1998. Saat ini masih berstatus sebagai pelajar . Pemuda yang tinggal di Padang Tambak ini masih dalam tahap belajar mendalami Sastra.
klik juga
PUISI PUISI Q ALSUNGKAWA (Lampung Barat)_Ketika Waktu Tajam Ke Hulu
PUISI PUISI MAULA NUR BAETY (Jakarta)_Saat Rasa Usai
No comments