HEADLINE

Puisi Puisi Riduan Hamsyah_NEGERI SEKAWANAN BABI

Kirim karyamu ke E-mail: majalahsimalaba@gmail.com
Cerpen, Cernak, Esai, Opini, Artikel, Refortase, Puisi (minimal 5 judul), dll
Semua naskah harus dalam satu file MS Word
Beri subjek MAJALAH SIMALABA VERSI ONLINE
(Terhitung mulai Januari 2018: Cerpen, Cernak, Puisi, yg terbit pada malam minggu diberi honorium)




PUISI PUISI RIDUAN HAMSYAH


NEGERI SEKAWANAN BABI

(dulu, bila kami ingin bikin ka-te-pe, cukup datang ke er-te. Kasih pasfoto 2x3 warna hitam putih, seminggu kemudian jadi. Lah, sekarang, kami pingin bikin KTP nyampe biji mata segala kudu direkam, udah gitu aturannya sulit bukan main. Lalu, apa kalian kira sekarang tambah maju? Buktinya, ratusan milyar meleset ke kantong pejabat.

dulu, bila ingin beli kartu selluler, tinggal mampir pinggir jalan, tinggal "crut" pasang di ponsel, jadi. Lah, sekarang kudu pake KTP dan KK, udah gitu registrasinya nggak bakal bisa dipahami oleh orang awam.)

Bangsat, kalian pembuat aturan! Kami
terjebak
dalam ranah yang sulit, dalam negeri sekawanan babi
dalam ilusi lengang jangka panjang.

Ada apa sebenarnya di sini?
langit menyeringai, meludahkan hujan kebencian
meluap luap jadi bah
jadi pemberontakan pelan pelan. Hujan yang dilahirkan
dari langit kusut, dari rahim kekesalan perasaan
orang orang
muntah di tepi tepi jalan, mual, mabuk, dan keracunan.

Di kandang babi, uap mengangkasa, teroksidasi
dengan prasangka-prasangka bangkai
yang akhirnya menetaskan lagi pertikaian. Sementara perang dingin ini
kami rasakan benar menyengat
aromanya mengintai kami dari balik ketakutan yang kian kronis
inilah, wajah negeri, yang kehilangan jati diri.

Banten, 06 November 2017

MATINYA AKUN FACEBOOK-KU

sebuah pemberitahuan masuk
: akun anda terdapat aktivitas mencurigakan, silahkan pilih
  5 komentar anda terakhir, lalu
  ganti sandi baru, lalu...

sebulan sepuluh kali diminta ganti sandi
akhirnya aku lupa sandi
sebab ini peradaban ketika aku dituntut
untuk menghapal banyak sekali sandi, dan semuanya tidak boleh serupa.

akhirnya, aku lupa beberapa diantaranya, dan gagal pula verifikasi
maka: matilah akun facebook-ku
terkubur bersama kekesalan, lagi lagi, ini imbas
dari banyaknya peraturan.

baiklah, selamat tinggal, dunia tak kasat mata
dunia remang
tempat batang-batang paha sering melintas
terbawa hingga ke celah benak, hingga ke jauh malam
ketika mimpi-mimpiku berganti
dengan aura kekhawatiran.

sejak engkau terbunuh, maka aku mulai prustrasi
dan perlahan menggali kuburan
menenggelamkan identitasku, ke sebuah tempat
entah kapan waktunya ia pulang?

Banten, 06 Desember 2017

PELEBARAN JALAN

Pohon-pohon tua itu
ditumbangkan
kemacetan, dibentangkan-

(ini di antara
kadumerak dan sukarela)

sekelompok orang berseragam
mengatur
sendat lalu lintas
terhambat,
wajah-wajah malas
menunggu antrian-

jaraknya
tak begitu jauh dari alun alun.

Pandeglang, 06 Desember 2017

AKU AKAN MENEMUIMU
DENGAN CARA YANG LAIN

Kita mungkin akan berpisah
sebab aku kian resah, ditambah-
ada beberapa sudut
tubuhku yang hilang.

Kegaduhan yang menjalar
ke balik layar
tempat aku membangun pemukiman
dan nyaris saja tak terbendung
derap orang-orang berkunjung
sementara, sesungguhnya, alamat sepi sajalah
yang selalu kusanjung.

*****

Kita akan bertemu
dengan cara lain, mungkin
dengan percakapan yang sedikit
aneh
tanpa kekata, apalagi kerdipan mata-

tetapi engkau, tak perlulah risau
kita sama sama sedang merantau-
ya, di rantau badai yang berkecamuk
memukul
hingga tulang-tulang dada.

Kita akan bertemu
dalam belaian angin
tempat
kita saling memahami rasa dingin
menenggelamkan jasad ke semak rencana.

Banten, 06 Desember 2017

AKU RINDU PADAMU, DUSUN

Mencari tutut di sawah
memandang bukit-bukit-

memandang
wajahmu
dalam kesilaman
tempat berbaringmu,

maaf, tuan, bulan ini
aku ingin cuti
bila tidak kau beri, maka
aku akan berhenti.

Banten, 06 Desember 2017


Tentang Penulis

Sejumlah karyanya lolos dalam event BANJARBARU RAINY DAY, Kalimantan Selatan 2017 juga pada PPN X Banten 2017. Terdapat juga dalam puluhan buku antologi yang terbit sejak tahun 2006 hingga saat ini. Pernah meredakturi sejumlah media cetak dan online, saat ini ia sedang fokus dalam pembuatan film-film dokumenter.

No comments