HEADLINE

PUISI PUISI ZILA (Sidoarjo, Jawa Timur)_Bersama Malam

Redaksi menerima tulisan
Puisi minimal 5 judul, Esai, Cerpen untuk kami Siarkan setiap hari. Semua naskah dalam satu file MS Word dikirim ke e-email: majalahsimalaba@gmail.com
beri subjek_VERSI ONLINE
Redaksi online ini akan mempublikasikan naskah setiap hari dan akan memilih satu puisi dalam setiap minggunya untuk dibuat film puisi
(Mohon maaf, laman ini belum dapat memberikan honorium)



PUISI PUISI ZILA

BINGUNG

Aku tahu dunia memang bulat
Tapi bukan berarti hari ini
harus menelunjukkan jari ke tengah savana permohonan
Dengan lantang lampiaskan amarah tanpa tujuan
Waktu itu masih membingungkan
Entah mengapa aku marah pada diriku
Apa hati ini terlalu membatu?
Hingga matahari turut campur tangan
Melipatkan tangan dari belakang tangan

Ya bukan maksud seperti ini
Dunia memang tak pandai berbicara fasih
Setidaknya masih bisa merasakan jika ada penghuni meronta-ronta
Meminta sedikit cinta dari puncak hati yang tak mungkin tumbuh fana’

Ya aku tak bisa membalas jasamu
Walau kucipakan roda berlapis oksigen sekalipun
Mungkin ini sudah rangkaian alam
Manusia tak kan bisa melalaikan alam ciptaan Tuhan

Sidoarjo, 9 September 2017

MALAM TEMANI AKU

Malam
Antar aku tidur disampingmu memandu kasih merajam makna rasi bintang dengan indahnya
Bercanda manja tak tahu arah entah apa makna dibalik sebuah kata
Dinginnya malam jadi penghias romantis tak berbayar
Malam
Biarkan aku memelukmu tanpa napas
Ajarkan aku berpikir tanpa harus mengetahui hasil
Bimbing aku agar mampu berdiri tegak namun tetap tersenyum manis
Malam
Boleh aku membayangkan mu dalam setiap mimpiku
Agar kau juga tahu bahwa diri ini tak pernah main-main dalam hal keseriusan dan kepercayaaan
Jangan biarkan angin meminta rongga nyaman diantara pundakmu
Malam
Dekap aku dalam kesejukan tiada tara
Agar sepanjang malam aku tak harus merasakan sakitnya jiwa
Harus menyaksikan bulan selingkuh dengan awan mendung

Sidoarjo, 3 September 2017

TAKUT

Hatiku merintih kesakitan
Kala mendengar tangisan saudara seiman harus mati dibawah kekejaman manusia kafir
Miris aku menyaksikannya
Mereka minoritas hidup dalam negara yang berdaulat
Namun tak ada rasa menyertainya
Setiap harinya ia harus bermain petak umpet dengan militer pembeci muslim
Hari-hari mereka dipenuhi ledakan kemarahan tak berkesudahan
Setiap waktu bagaikan hawa di neraka
Tak banyak nyawa yang bisa diselamatkan secara hidup-hidup
Sebagian dari mereka pergi mencarai suaka

Melihat hal itu
Saudarakau yang malang
Saudaraku yang terlunta-lunta
Kau lebih terhormat meniggal mati syahid  menegakkan ajaran Allah
Fisikmu boleh berteriak lebih keras tapi hatimu  selembut kapas yang baru dipetik
Berhari-hari kalia menjadi tawanan fiktif kekejama orang-orang tak berperikemanusiaan

Saudaraku rohingniyah
Tetap pegang teguh ajaran Rasulullah
Meski kematian selalu mengincara setiap detik
Jadian itu lahan jihad yang tak akan muncul untuk kedua kalinya
Biarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan
Satau hal yang pasti kami semua bersama kalian

Sidoarjo 3 September 2017


BERSAMA MALAM

Senja hilang malam pun datang
Disambut angin dingin mengibaskan bulu-bulu badan
Malam temani diri dalam kesunyian
Seusai hidup tak berkepala tuang
Malam selalu ada agenda  menghibur makhluk pribumi
Tak pelak kenapa malam itu mesti romatis
Jika malam tiba
Maka bulan pun turut hadir menyapa
Eloknya bidadari nan duduk dipelataran khayangan

Karena malam aku tahu bagaimana tata krama bersyukur
Dengan malam aku mengerti hidup tak cukup sendirian
Bersama malam mulai ku belajar menata diri
Tanpa malam mungkin saat ini
Merasa manusia bodoh tak terarah
Habiskan waktu panjang hanya untuk mengais kekurangan orang

Selamat malam untuk siapapun diluar sana
Tetap senang kala mendung mengisi bagian rumpang di langit-langit
Tidak marah saat bulan tertutup kabut hitam
Karena ini pertama kali aku menatap mu penuh makna

Sidaorjo, 29 September 2017

KELAM

Antara cinta dan impian
Dua hal saling terikat dan mempesona
Cinta mengajarkan  seseorang tetap berhati mulia
Tidak melupakan siapapun yang sudah membuat dirinya bahagia
Sedikit pesakitan pernah dirasakannya  
Perlahan terbentuk dengan sendirinya
Kekuatan cinta yang kuat lahirkan amarah membara
Menguras habis kekuatan pincang suasana

Keajaiban cinta menyulut api semangat tak terbatas
Derap hati tak bisa berhenti  dengan lekas
Mahligai cinta terangi  dunia tapal batas 
Arungi sungai rindu penuh batu yang tertindas
Bukan kata yang bisa dihias
Tapi makna sulit yang harus disingkat

Meramu tajam dintara biasnya lautan
Ku tuliskan isak bahagia tiada rona kesempurnaan
Harimau senja turut berduka menyaksikan rusa tak bisa diterka
Sulit rasanya melukiskan api yang tak kunjung padam ditelan masa kelam

Sidoarjo, 29 September 2017


Tentang Penulis

Zila, lahir di Sidoarjo pada tanggal 9 Oktober 1997. Tinggal di Desa Kemiri RT 04 RW 02 Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur. Menempuh pendidikan di MI AN-Nur, MTs NU Sioarjo, MAN Sidoarjo, dan  menempuh strata 1 di Fakultas Agama Islam, prodi Pendidikan Agama Islam di Islam Univ Muhammadiyah Sidoarjo. Facebook: zhilamanzila. Twitter: @alfimanzila. 

baca juga:




No comments