HEADLINE

Cerbung Ari Vidianto (Bagian 2)_ “KEBAIKAN MARLYN”

Dari Redaksi: Kirimkan Cerita Bersambung (Cerbungmu) minimal 100 halaman A4 ke e-mail: majalahsimalaba@gmail.com, beri subjek pada e-mail "CERBUNG"
(Mohon maaf, laman ini belum berhonor)

(Bagian 2)

“Lyn, bangun. Sudah sampai nih,” kata Bunda sambil mengguncang-guncangkan pundak anaknya. Lalu Marlyn pun terbangun. Ia segera menggendong tasnya. Terlihat kakek, nenek dan sepupunya Fifi sudah menanti di depan rumah. Marlyn dan kedua orang tuanya keluar dari mobil. 

“Kakek,nenek,Fifi. Aku sudah datang,” seru Marlyn sambil berlari mendekati mereka. Lalu ia pun bersalaman dengan mereka. 

“Cucuku yang cantik sudah datang,” ucap Nenek sambil mencium kening Marlyn. Ayah dan Bunda ikut bersalaman.

“Fi, aku punya hadiah untukmu,”

“Wow,apa tuh Lyn,”

“Rahasia dong,ini ada di tasku”

Fifi adalah satu-satunya saudara Marlyn, ia anak dari tante Ida. Tante Ida adiknya Papa. Orang tua Fifi berada di Jepang menjadi TKI sejak ia berumur 5 tahun. Karena itulah Fifi sudah terlihat mandiri.

“Ayo-ayo, masuk. Nanti ceritanya di dalam rumah,” ajak Kakek. Mereka pun masuk ke dalam rumah. Rumahnya kakek luas banyak pohon buah di depan rumah ada jambu, mangga, pisang dan rambutan. Yang sedang berbuah hanya pohon jambu. Di belakang rumah ada kebun yang di tanami lombok, kacang panjang, tanaman obat-obatan. Pokoknya semua ada. Kakek dan nenek memang rajin bercocok tanam.

Di dalam rumah kami semua duduk, kecuali Fifi. Ia sedang membuatkan minuman untuk kami.

“Jadi, besok kamu langsung mendaftar Lyn?” tanya kakek.

“Ya,kek. Nanti di antar Ayah,” jawab Marlyn di sertai anggukan Ayah.

“Minuman sudah datang,” seru Fifi.

“Wah, ini nih yang kutunggu-tunggu,” ucap Marlyn disertai tawa semuanya.

SRUUPUUT…

“Oh..segarnya,” ucap Marlyn.

“Ya nih minuman buatan Fifi enak sekali,” puji Mama. Fifi pun jadi senyum-senyum sendiri.

“Fi,yuk kita ke kamar?” ajak Marlyn.

“Yuk,” jawab Fifi.

“Ya sana istirahat dulu Lyn,” kata nenek.

Marlyn dan Fifi segera masuk kamar. Sementara itu Ayah,Bunda,kakek dan nenek kembali berbincang-bincang.

Di kamar Marlyn berbaring, sedangkan Fifi duduk di meja belajarnya sambil memegangi rambutnya yang panjang. Beda dengan rambut Marlyn yang sebahu.

“Wah,kamar kamu rapi ya?” puji Marlyn.

“Biasa saja kok Lyn,”

Marlyn pun memandangi kamar Fifi bercat pink,ada pajangan kaligrafi,dan piala di atas lemari yang menyatu dengan meja belajar. Dan rak buku yang masih terdapat sedikit buku koleksi.

“Itu piala lomba apa?” tanya Marlyn.

“Lomba baca puisi,Lyn,”

“Yang satu lagi,”

“Itu lomba melukis,”

“Wah,kamu hebat ya?

“Yang hebat kamu Lyn,pialanya banyak,”

“Emang kamu tahu dari siapa?”

“Aku tahu dari nenek. Mama mu sama nenek kan sering bertelepon,”

“Kamu sering nguping ya?” goda Marlyn.

“Hehehe…,” Fifi pun nyengir.

“Oh ya, hampir lupa,” kata Marlyn sambil membuka isi tasnya. Fifi pun mendekat

“Fifii…., ini hadiahnya,” seru Marlyin sambil menyodorkan hadiah yang di bungkus kertas kado.

“Wah,terima kasih Lyn.,” girang Fifi. “Boleh di buka sekarang nih?” ucapnya kembali.

“Ya sekarang dong, masa bulan depan,” ledek Marlyn. Fifi pun garuk-garuk kepalanya yang tak gatal. Ia segera membuka bingkisan hadiahnya.

“Wah, buku kumpulan cerita anak nih,” serunya.

“Kamu suka kan?”

“Suka dong Lyn, terima kasih ya?”

“Ya,sama-sama,” Ternyata Marlyn memberi 5 buku cerita untuk Fifi. Memang baik Marlyn maupun Fifi sama-sama suka membaca buku. Baik itu buku cerita atau pun yang lainnya. Bagi mereka tiada hari tanpa membaca buku.

“Mulai besok aku akan sekelas denganmu,”

“Hore! Asyik,”seru Fifi sambil loncat-loncat. Marlyn hanya melongo melihatnya. Fifi akhirnya menghentikan loncatannya sambil nyengir-nyengir sendiri.

“Jumlah kelas IV berapa, Fi?”

“Ada 29 anak,Lyn,”

“Oh,gitu ya?”

“Marlyn! Fifi! Sudah malam nak,ayo kalian tidur,” seru Bunda dari luar kamar.

“Baik,Bun!” jawab Marlyn. Mereka berdua segera berdoa, lalu tertidur dengan lelap.

(BERSAMBUNG PADA HARI RABU BERIKUTNYA)


Tentang Penulis

Ari Vidianto, lahir di Banyumas, 27 Januari 1984. Bekerja sebagai Guru di SD Negeri 2 Lumbir. Bukunya yang sudah terbit yaitu “ Ibu Maafkan Aku” &  Wajah-Wajah Penuh Cinta”, 17 buku Antologi  dan banyak karya yang dimuat  di Media Massa seperti di Tabloid Gaul, Majalah Sang Guru, Majalah Ancas,SatelitPost, Readzone.com, Buanakata.com,Sultrakini.Com, Riaurealita.Com, Duta Masyarakat, Solopos,Wartalambar.Com, LPM Arena, Sastranesia.Com, Majalah Derap Guru,Kedaulatan Rakyat,Radar Mojokerto, Kedaulatan Rakyat,Artebia.Com, Buanakata.Top, Joglosemar,Palembang Ekspres, Haluan, Majalah Simalaba.Com, Padang Ekspres & Fajar Makasar.

No comments