HARGA KARET MEROSOT, PASAR SIMPANG TIGA LAMPUNG UTARA SEPI PENGUNJUNG _ Oleh Titin Ulfianti( Angkatan I kelas Jurnalistik SIMALABA)
Cuaca buruk dan
tingginya curah hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah tanah air beberapa
waktu terakhir menyebabkan banyaknya areal persawahan yang terendam banjir, hal
tersebut menyebabkan banyaknya petani yang mengalami gagal panen. Harga beras dan
kebutuhan pokok sontak jadi melambung disaat masyarakat tengah di landa
paceklik.
Hal tersebut
juga dialami oleh warga Desa Bangun Jaya Kecamatan Padang Ratu Sungkai Utara
kabupaten Lampung Utara yang sebagian besar masyarakat menyandarkan hidup
dengan menyadap karet dan menanam singkong.
Menurut keterangan
Kardi, warga mengeluhkan harga karet yang hanya berkisar 14.000 sd 15.000 rb/
kg, itupun hanya bisa dipanen dalam 2 minggu sekali atau singkong yang hanya
dihargai 1500/ kg hal tersebut belum terhitung potongan dari pabrik sebesar
25%, biaya pencabutan dan transportasi sehingga membuat ekonomi warga semakin
terpuruk .
Kondisi itu menyebabkan
turunnya daya beli masyarakat terlihat dari sepinya pengunjung di pasar pasar tradisional
seperti yang terjadi di pasar Simpang Setia, Yanto salah seorang pedagang mengungkapkan “ Jumlah
pembeli sangat kurang rata rata yang dibeli hanya keperluan pokok saja sehingga
pedagang banyak yang merugi karena kesulitan untuk memutar modal.”
Akibatnya
banyak warga yang akhirnya terlilit hutang di koperasi hal itu disebabkan
karena proses peminjaman di koperasi membutuhkan waktu yang tidak lama dan dianggap lebih mudah daripada meminjam di lembaga konvensional .
Semoga kedepannya ada upaya yang nyata dari berbagai pihak terkait untuk menghidupkan roda ekonomi warga sehingga warga tidak bergantung sepenuhnya pada hasil perkebunan dan tidak terus menerus terjebak dalam situasi seperti sekarang.( Titin Ulpianti melaporkan dari Lampung Utara)
No comments