HEADLINE

MEMINANG SEPI _Puisi Puisi Yasmin Winola Zahra


Redaksi simalaba menerima tulisan untuk diterbitkan setiap hari
 (selain malam minggu) 
kirim karyamu ke e-mail : majalahsimalaba@gmail.com
Beri subjek SASTRA SETIAP HARI.
( Belum berhonor)




MEMINANG SEPI 

Kerlip gemintang menggoda
dengan sinarnya di tangkar langit
sepanjang tepian rindu
bermuara hati nan gundah
sepenggal sajak menyingkap arasy
makasih aku bergelora penuh cinta
Menatap ajahmu di pintu malam

Sepanjang garis  buih di laut
menepiskan butir-butiran pasir
adakah sampai kau menghitung jumlahnya
sebanyak luka bersemayam

Aku di sini termangu di pucuk senjata
menggenggam tangan penuh rindu
dan kuterpukau
kepada angin menyampaikan berita
tentang hadirnya hujan

Haruskah kuberlari?
Ataukah diam dalam remang malam
berkecimpung mendekap gundah
meminsng sepi pada rembulan

Menenggelamkan diri pada awan
Kulihat kejora di tangkar langit
Dan kuterharu
andai cintamu sepertinya
mungkin daku tak tersiksa olehmu

Oman : 14 April 2018



BULIR BULIR KERINDUAN

Kemanakah perginya semburat jingga itu?
Meninggalkan segelintir anak
menyandarkan punggungnya di dinding pelangi
lengking tangisan pun pecah
mengusik peri-peri di alam gaib
berpatah-patah ia berkata
menyebut ibu

Sejian Warsa tak bersua
merindukan purnama
seraut wajah bocah lugu
tersenyum kecut

Berayun-ayun kakinya di pucuk rembulan
melantunkan bait-bait awan syair nestapa
akulah si kupu-kupu jenaka nan terlunta
menyusuri lorong lembah
sekiranya engkau di sana ibu

Sedangkan kedua sayapnya kian merapuh
melintas malam mengikuti
 arah mata angin

Semenanjung muara hatimu
adakah sekelumit risau tentangku?
ataukah bersua di ujung mimpi
Aku yang malang tanpamu
bagai daun merindukan embun
bagai pungguk merindukan bulan
hanyalah gerimis yang tak kunjung usai
bulir-bulir kerinduan

Oman: 14 April 2018



SEPTIMA
SEKUNTUM RINDU

Dijelaga hati terdalam
Kubenamkan namamu
Terpatri ikatan janjian
Adakah rindu bertemu
Teruntuk cinta di sisi waktu
Menantimu sampai akhir hayatku

Hatipun terlunta-lunta lara
Kaki terbelenggu kian terasa
Kukirimkan sekuntum mawar
Lewat angin berhembus kabus
Gelisah teredam bersama gugus
Hingga akhir batas tertentu
Asmaramu meleburkan rindu

Tenggelam diri di ruang lamunan
Detik menit  tergusur putaran jam
Semusim pergi dan kembali
Menjemput kemarau dan hujan
Terbiasa risau di tikam galau
Tepian senja memanggil pulang
Lamunan kian membisu

Oman : 14 April 2018


RINTIHAN ANYELIR

Kau tanam sekuntum anyelir di sudut rumah
tumbuh subur melingkar pagar
yang pernah di pupuk rindu
semerbak setangkai harum menyeruak

Kau simpan di dalam kisah
berbalut ikatan permata
selang tak berapa lama
bunga itu layu

Semenjak tak ada kabar darimu
menjaga kelopak di meja ikrar
anyelir itu terdampar
bunga itu layu

Rintihan anyelir di padang pasir
mengejar asa di negeri tandus
akankah ia semakin layu
tanpa bayang seorang kekasih
membawa seteguk tirt


Mengenyam cinta pada bunga yang layu
Kutitipan rindu pada angan
angin bawalah rindu ketujuan
jangan sampai bungaku malang
di telan awan senja
hilang di peraduan malam
tak lagi bunga itu menjadi kenangan

Oman : 14 April 2018


PEREMPUAN HUJAN

Dipengujung Maret
remang-remang lingkar langit
seorang gadis bertudung pelangi
termenung di tarian rumput sedari senja
selaksa kamboja layu
gelisah bermuram durja

Malam bagai tak berdiam
resah meminta rembulan menjenguknyame
tampaknya ia tersenyum
manakala serpihan cahaya membusur:
tubuhnya

Namun,
Menggenang sisa hujan semalam di sudut kelopak
terdengar parau menyebut sebuah nama
menghempaskan gundah di bebatuan lara

Burung-burung malam selintas lalu
mengiringi irama angin
gadis bertudung pelangi
melambaikan tangan

Kemarilah!
Mari bersulang di jelaga cakrawala
ngiang tangisan di ujung malam
keciprak air mengisyaratkan
menjelang fajar menelan embun
daun-daun enggan berbisik
menjamah tubuh perempuan hujan
kian kedinginan

Oman: 14 April 2018



Tentang Penulis

Yasmin Winola Zahra, alamat Kampung Cicaringin, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanegara, Kabupaten Cianjur-Jawa Barat. Ia menyukai puisi sejak kecil, puisi-puisinya telah di publikasikan di Facebook dan media simalaba. Ia juga mengikuti program belajar menulis online di Komsas Simalaba. Saat ini ia bekerja di negera Oman,Timur Tengah

No comments