PEMETIK SENDU _Puisi E Kurniasih
Redaksi menerima tulisan untuk diterbitkan setiap hari (selain malam minggu), kirim karyamu ke e-mai: majalahsimalaba@gmail.com, beri subjek SASTRA SETIAP HARI. (Belum berhonor)
PEMETIK SENDU
Tersentak 
Teruslah basah
Laut pasang ombak menggulung  marah membumbung 
Mengenang hati 
Lemah tiada perduli 
Kepasrahan sejati, terhianati
Rintihan luka menghukum perih
Isak mengalun lara menghujat 
Tersandung hilang arah  
Terjerembab tak ada keseimbangan
Aduhai hati tega nian menyiksa raga 
Terhunus gundah tertusuk pasrah 
Menganga luka tiada berdarah 
Bandung, 05 April 2018
PESAN MAIS DARIMU 
“Saya akan cerita”
Singkat tapi.mengusik   
Pikir memeras tentang masa ketika banyak canda 
Senyum hari meranum setiap waktu 
Entahlah 
Memberi titik atau tanda tanya seperti biasa kita lakukan seakan meringis 
Binar tenggelam dalam-dalam 
Ada sendu merangkul manis 
Menitik embun di sudut kerling 
Pesan padat kuterima
Lalu hilang 
Detak yang sama saat kubaca 
Setiap kiriman rindu Tersemat di dada 
Pernah beriring manis di jalan kenangan 
Yang tak bisa terlupakan 
Bandung, 02 April 2018
NYANYIAN HALILINTAR 
Malam menghitam
Senyum tertutup awan
Menyelipkan gigil kian merasuk
Hujan lebat mengantarkan bandang
Sedang ranting kering menikmati 
Daun layu menunggu
Kemesraan alam bersanding
Tukar kondisi 
Kilat menemani bak lampu pengisi syahdu 
Nyanyian halilintar bergema menemani sunyi 
Tarian angin bergoyang menghempas rasa
Perkasa malam mengikat perih
Bandung, 05 April 2018
RINDANGNYA 
Kangen 
Tanpa celah menghuni pikir
Meranumkan senyum dalam bahagia 
Hingga dahaga tak lagi dirasa
Ternyata kesusahan melanda
Sepagi ini kejutan menjemput 
Kiriman kekata syahdu menderu 
Kau dayung tiga pulau
Terpecah karang berderai air mata
Runtuh jiwa lemas rasa tertinggal puing belaka
Oh
Tak seindah keinginan
Kecewa menenggelamkan 
Bandung 05 April 2018
TERKALAHKAN CEMBURU
Rintik teruslah membasah 
Kepasrahan jiwa
Murunduk bersujud 
Pinta ketenangan 
Gundah kian membungkus 
Renjana mengekal di labirin
Terhuyung memikul resah maha berat
Terbakar jiwa
Aku kalah melawan cemburu 
Melahap tanpa pandang bulu 
Tanpa kupinta tetap hadir 
Api menyala tak jua padam 
Tiada bergeming terus begini
Walau gerimis tiada henti menyirami 
Bandung, 06 April 2018
Tentang Penulis
E KURNIASIH, lahir di Subang, menetap di Bandung. Ia salah satu peminat sastra, saat ini dibawah binaan salah satu crew Simalaba. Kuniasih berdomisili di katapang kab Bandung Jawa Barat.

No comments