(Edisi hari ini_Selasa, 08 Agustus 2017)_Cerita Singakat MAULA NUR BAETY
Dari Redaksi:
Kirim Puisi, Esai, Cerpen, Cersing (Cerita Singkat) untuk kami Siarkan setiap hari ke e-email: majalahsimalaba@gmail.com beri subjek_LEMBAR KARYA HARIAN MAJALAH SIMALABA
Cerita_Singkat Maula Nur Baety
SUNGGUH MARAKNYA
Di desa Banjaratma. Bisik-bisik tentangga sekilas kudengar. Tentang anak sekolah yang hamil diluar nikah. Hingga aku pun penasaran, dengan isu yang berkeliaran di gendang telinga.
Saat aku berangkat sekolah, berita itu mengitari sekeliling sekolah. Membuatku semakin penasaran. Akhirnya kubertanya pada teman sebangku-ku.
"Ana apa, Dian?" tanyaku pada teman sebangku-ku disekolah. ( Ada apa, Dian)
"Oh ... kae oh, si Dewi. Meteng karo Arman. Jarene, tapi mbuh ding. Aku ben simpang siur beritane." jawabnya.( Oh ... itu si Dewi. Hamil dengan Arman. Katanya, tapi tidak tahu juga. Dengarku juga masih belum jelas)
Aku kaget, atas berita ini. Sehingga aku pun selepas sekolah menuju rumahnya.
"Assalamu'alaikum ... bu, permisi." salamku.
"Wa'alaikumussalam..., mene manjing Nok. Goleti Dewi? Tapi mau lunga karo kancane, jarene pan kerja kelompok bareng." jawab ibu temanku.( ..., kesini masuk Nak. Mencari Dewi? Tapi tadi pergi dengan temannya, katanya mau belajar bersama.)
Dalam hati aku bergumam.
فباي الاءربكماتكذ بن (16)
fa bi' ayyi aalaaa 'i robbikumaa tukazzibaan
'Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? '
Masih saja ia berbohong, kepada orang tuanya.
Setelah berbincang kecil dengan ibu dari yang sebelumnya kuanggap teman akan tetapi kini setengah ketulusan yang kuanggap.
Aku pulang dengan hati tak tenang, aku memikirkan nasib temanku yang diujung perbincangan orang.
Keesokkan harinya, karena sudah mulai hari libur aku berencana liburan di Jakarta, sekalian menambah pengalaman untuk dijadikan sebuah cerita saat masuk kelas kembali.
"Mah, aku pamit. Doakan semoga selamat sampai tujuan. Nanti kalau aku gak pulang berarti aku keluar sekolah," pamitku pada ibuku.
"Hati-hati ya Ndok, kalau mau lanjut sekolah pulang yah. Jangan lupa, sholat dan makan yang teratur. Nanti sakitku kambuh," jawab ibu.
"In Syaa Allah ... bu, ya sudah pergi dulu. Assalamu'alaikum." selepas mendengar jawaban dari ibu, aku langsung berlajan menuju terminal namun di persimpangan jalan kulihat Dewi teman yang sedang maraknya dibicarakan banyak orang. Menangis tertunduk dengan tas ranselnya.
"Kamu kenapa, Wi?" tanyaku setelah dekat disisinya.
Tiba-tiba dia menubrukku dan menangis dalam pelukanku. Jujur aku menyayangkan seperti ini karena bajuku, baru beli dan sekarang basah air mata dia. Huh menyebalkan, tapi ya sudahlah gak boleh begitu aku. Bagaimana pun dia temanku, sesama teman harus saling menolong bukan.
Dia menceritakan semua, bahwa dia diusir dari rumah karena memilih pria itu ketimbang keluarganya dan yang lebih menusuknya. Pria itu pergi meninggalkannya begitu saja.
"Astaghfirullah ... ya sudah, itu jadikan pelajaran buatmu. Di hikmahnya, jangan pernah berfikir membunuh bayi yang tak berdosa. Jadilah ibu yang baik untuknya. Sekarang bangunlah, malu nanti kalau orang lihat. Ikutlah denganku ke Jakarta. Semoga disana kau mendapatkan kebahagian yang tak kau bayangkan, yakinlah, Allah tidak akan memberikan ujian melebihi batas mampu umatNya. Ya sudah yuk, nanti bis nya jalan." ajakku.
"Tapi ... aku gak punya duit, Mal?"
"In Syaa Allah, uangku lebih dari cukup. Yang terpenting, pikirkan kandunganmu. Jaga baik-baik."
Kudoakan semoga kau mendapatkan yang terbaik, sahabat. Lirihku.
Ketahuilah---
sejatinya kebohongan tidak akan utuh sebab pasti akan terbuka juga, saat waktu yang Allah tentukan.
Jagalah, dan lindungilah putra-putri anda sedari dini. Karena jika bukan orang tua siapa lagi?
Istilah yang mudah dipahami kaum orang tua.
( Arih pengen bawang nang sawah panen, ya diurusi nganti panen) ( Kalo mau bawang di sawah panen, ya dirawat sampai panen)
( Jika menginginkan sesuatu, maka usahakanlah agar membuahkan hasil yang kita inginkan)
Sebelum sebuah kejadian, usahakanlah hindarkan.
Catatan : Beberapa menggunakan Bahasa Jawa. Brebes.
Jakarta, 08 Agustus 2017.
Tentang penulis : Maula Nur Baety Brebes, Jawa Tengah. Pasar bawang klampok, Gg. Batara 2. Rt.04. Rw.09.
No comments