HEADLINE

PUISI PUISI NANANG R (Lampung Barat)_Tunas Dari Tubuh Yang Sama

Redaksi menerima tulisan
Puisi minimal 5 judul, Esai, Cerpen untuk kami Siarkan setiap hari. Semua naskah dalam satu file MS Word dikirim ke e-email: majalahsimalaba@gmail.com
beri subjek_VERSI ONLINE
(Mohon maaf, laman ini belum dapat memberikan honorium)



PUISI PUISI NANANG R


PENGANTIN SUNYI

Ketika semua sunyi,
hanya satu suara
memanggil dari gelap
yang mungkin sangat kau kenal.

Suara yang kekar.

Saat itu pula gigil menjalar
seluruh tubuh
terbasuh bunga setaman
memagari ritual sakral.

Hingga gaun tak bermotif
selesai terbalut dengan rapi
rintiknya semakin rinai di ahir kisah
pengantin sunyi.

Surabaya, Tanjung Perak, 29 Oktober 2017.

JALAN PATTIMURA

Remang kiang merenggut
sebagian cahaya di pucuk angsana
suara-suara penyeruMu
berkumandang para daun telah mendahului takdir.

Aku melihatnya tersenyum
meski tersisih di keramaian
matamu hancur di trotoar jalan patimura,
aku katakan sekali lagi,
berteriaklah pada senja.

Surabaya, Tanjung Perak 01 Novembar 2017.

AMBIVALENSI

Adalah ketika
aku mengenalmu
dengan senyuman
di antara dua wajah.

Surabaya, Tanjung Perak 01 November 2017.

MEREKA YANG PUNYA NAMA

Sudah terlanjur jauh bila
harus mengulang lagi
tentang nama nama besar yang berdiri di atas kedudukan yang digagang-gadang mampu mewakili suara rakyat.

Negeri ini-

Tidakkah lebih keji tindakan itu,
dari pencuri ampli, atau sepasang
sejoli yang diarak keliling kampung
karena kedapatan mesum
tak habis di situ kini tinggal cerita.

Jika tentang nama,
tidakkah mereka manusia,
ketika pin garuda bersandar di dada
habislah perkara.

Banjarnegara, 14 November 2017.

UNTUK NEGERIKU

Hujan kini benar engkau
yang datang membawa kabar duka kepada jiwa
yang melemparkan
dirinya hingga jauh
agar menjadi damai di sisa waktu.

Kemarin aku melihatmu tersenyum,
di antara nyiur pepohonan beringin juga mahoni
berakar kekar menembus congkaknya
tembok, lalu kini ia koyak olehmu seakan hidup abadi tumbang

Kini aku memandang jauh,
dengan bulu kuduk yang mencakar
sesekali ngilu melihatmu
menjerit kesakitan oleh angin
menghempakan ke aspal.

Aku bahkan menyadari,
tak akan mampu bila aku di sampingmu
memaksa terlelap di pekatnya malam dengan lagu kehilangan.

Banjarnegara, 14 Oktober 2017.

TUNAS DARI TUBUH YANG SAMA

Kemarin kita masih
bernyanyi bersama,
menghitung langkah
lalu terbahak se-sekali tersedak congkak
membicarakan masalalu yang tak lagi ramah
membunuh jiwa kecoa
yang teramat banyak.

Mencoba menghitung,
kertas yang melayang tak jarang pula
tepat pada sasaran dan kita pun masih berkaca dalam rongga yang sempit
dengan nada yang sempoyongan hanya mabuk dari munafiknya pujian.

Hingga pada ahirnya.

Apa yang membuatmu lupa,
tentang lukisan
yang sempat kau tanyakan
dulu belum sempat terjawab.

Juga tentang dangau.
yang menampung
segala gelisah kemudian
mendarat di sekujur tubuh
mengikat belikat.

Sebab terlanjur
hasrat ganjil menghuni
berharap menjadi damai.

Han, aku masih menunggu untuk
hari itu
sebab tak ingin berpaling
dari mana muasal kail.

Bajarnegara, 17 November 2017.

Tentang penulis

Nanang romadi tinggal di Lampung Barat. Nanang R bergabung aktif dalam forum sastra ( KOMSAS SIMALABA) karyanya dimuat dalam antologi EMBUN PAGI LERENG PESAGI dan yang baru ini dimuat dalam MAJALAH SIMALABA versi cetak edisi 2-3


klik juga Cerpen Kakanda Redi (Kalimantan Barat)_SURAT MUSIM PELURU

klik juga Film Simalaba_MENGENAL PANDEGLANG DARI DEKAT

No comments