PUISI PUISI DESTY SADVARY ARYASADYANI (Blora, Jawa Tengah)_Musim Kemarau
Redaksi menerima tulisan
Puisi minimal 5 judul, Esai, Cerpen untuk kami Siarkan setiap hari. Semua naskah dalam satu file MS Word dikirim ke e-email: majalahsimalaba@gmail.com
beri subjek_VERSI ONLINE
(Mohon maaf, laman ini belum dapat memberikan honorium)
PUISI PUISI DESTY SADVARY ARYASADYANI
AKU, AKU DAN LAUT
Tubuhmu-tubuhku di selimuti senja sore ituAku-kamu beradu tawa mesra
Kita duduk berdua memandangi luas laut utara
Berjalan dari tepi hingga ujung pantai kembali ke tepi lagi
Senja berganti hening malam
Kita belum beranjak dari tepi pantai
Dengan kehangatan secangkir kopi
asap rokokmu kutemui
kenyamanan di detikmu saat itu
Kita sama-sama menatap langit
Menghitung bintang gemintang warna
Hingga bintang pindah lalu jatuh di dada
Inginku peluk erat tubuhmu
agar mampu membagi laut di tubuhmu
Saat ku tatap ombak bergulung di kegelapan
Tak berdalih mataku matamu beradu
Kita berada di antara aku kau dan laut.
Blora, Oktober 2017
RISALAH HATI TENTANGMU, IBU
:Mimin Suparmi
Rapuh tubuhku, patah riwayatku
Potong kisahku, lumat rasaku
Apa yang terbaik dari diriku?
Apa yang terburuk dari hariku?
Lirihmu menyayat hati
Jerih payahmu bahagiaku
Pengorbanan, kasih sayang dan jerit hatimu
Selalu kau sisipkan dalam doa malammu
Kenapa ada perpisahan yang abadi?
Ibu, keceriaanmu adalah hidupku
Ibu, keluh kesahmu adalah matiku
Ibu, engkau hidup dan matiku.
Blora, Oktober 2017
SENANDUNG JUANGMU
: Nur Cahyo Wijaya Kusuma
Mantra-mantra menghapus basah cucur keringatmu
Tutur kata dan ujarmu menuntun langkahku
Engkau jelaskan kepadaku makna kehidupan
Segala pengorbananmu hanya untuk mutiaramu
Kan kujaga setiap nasehatmu
Kasih sayangmu selalu kurindu
Temani waktuku satu-satu
Aku selalu berharap, kau hadir di hidupku
Ini untukmu, ini buatmu, dan doa sebagai baktiku
Papz..
Kini putrimu tumbuh dewasa
Maafkan putrimu yang hanya bisa melagu
Papz..
Air mata ini tak mampu membalas
Semua kau lakukan untuk hidup ini
Semua kau berikan kepada kami.
Hanya doa yang bisa aku berikan
Untukmu.
Blora, Oktober 2017
RIWAYAT POHONMU
Kau gugur bersama waktuKau semi karena mimpi
Batang pohon kini sendiri
karena daun pergi bersama angin
Kini tinggallah aroma kehampaan dan rasa kesal yang selalu datang
Angin kencang tak bosan menghampiri
Membias hapus senyum di bibirmu
Tapi aku tau lelahmu tak memudar
kasih sayangmu untukku
Kaulah oksigen di ruang damaiku
kau hempaskan peluh di kasihmu
Agar damai ini selalu hangat bersamaku
Blora, November 2017
PERIHAL KEHIDUPAN
Tak perlu berdusta membela angkaraTak perlu berbohong digotong
Kedudukan, martabat, tahta semua akan dibalas
akan dihitung
akan dipertanggung jawabkan
Sejak lahir engkau punya ikatan
Ikatan agama ataupun kepercayaan
Agama adalah pondasi hidup manusia
Ketika sekali engkau berbohong
ternodailah hati kecilmu
Hanya kejujuran membawa kemenangan
katakanlah kebenaran tanpa batas bayang
Blora, November 2017
FONOMATOPE ALAM
Deretan pulau-pulau indah, permaiEnggan rasa menepi
Satu pulau enggan aku kunjungi
Tanpa asap, tanpa debu, polusi dan suara-suara ibu kota
Yang kuhirup adalah udara segar dari alam-Nya
Kumenatap indahnya semesta alam
Berat rasa hati meninggalkan
Nyaman, tenang, ramah lingkungan yang kurasakan
begitu banyak menyimpan ragam keindahan alam
Blora, November 2017
MUSIM KEMARAU
Musim kemarau panjang membentangakar yang dulunya kekar
menopang batang dan dahan
remah di tanah gersang
desau suara di pucuk stomata
hanya asap yang membakarnya
tanah ini bernoda
sebab hama renjana lebih akrab melela
Sudah saatnya kemasi masa
sebelum musim kemarau panjang datang tiba-tiba
Blora, 2017
BATAS LELAH
Seliar merdunya lagu sayup-sayup deruTanpa batas meramu ramuan waktu
Bukan ingin meluru nisbi dunia
Adalah langkah menuang berkah
Mendayung lautan anugerah
Tanpa batas lelah
Blora, 2017
Tentang Desty Sadvary Aryasadyani: Ia merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Bojonegoro. Tinggal di Blora. Alumni SMA N 2 Blora.
No comments