HEADLINE

KEBAIKAN MARLYN _Cerbung Ari Vidianto (Bagian 4)

Dari Redaksi: Kirimkan Cerita Bersambung (Cerbungmu) minimal 100 halaman A4 ke e-mail: majalahsimalaba@gmail.com, beri subjek pada e-mail "CERBUNG"
(Mohon maaf, laman ini belum berhonor)


KEBAIKAN MARLYN

TENG,TENG,TENG! Tepat pukul 08.45 bel istirahat pertama berbunyi. Semua anak-anak keluar dari kelas  Ada yang bermain di halaman, ada yang ke perpustakaan, ada juga yang jajan ke kantin.

Marlyn dan Fifi tetap di dalam kelas, karena mereka membawa bekal dari rumah. Bekal mereka hari ini nasi goreng buatan Bunda. Tiba-tiba ada yang masuk ke dalam  kelas. 

“Ayo cepat pembantuku, hahaha…,” ternyataitu suara Tria dan Risna, terlihat di belakang ada Muji yang membawa kantong yang berisi jajanan. Marlyn berbisik kepada Fifi. “Fi, kok Muji mau disuruh-suruh begitu?”

“Mendingan kita keluar saja, nanti aku certain sepulang sekolah,Lyn,” lirih Fifi. Marlyn pun mengangguk. Mereka berdua pergi menuju luar kelas. Marlyn merasa kasihan melihat Muji yang membukakan bungkusan jajanan milik Tria dan Risna satu persatu. Kok ada ya, teman memperlakukan temannya seperti itu.

                                                   ***

TENG,TENG,TENG! Pukul 12.10 bel pulang sekolah berbunyi. Semua anak-anak berhamburan keluar. Ada yang naik sepeda, dijemput pakai motor, mobil, ada juga yang jalan kaki. Terlihat mobil ayah sudah berada di depan.

“Ayo, cepat naik,” perintahnya.

“Iya, ayah,” jawab Marlyn. Mereka berdua segera masuk ke dalam mobil. Lalu ayah segera melajukan mobilnya.

“Gimana,Lyn? Hari pertama masuk sekolah,” tanya Ayah.

“Menyenangkan yah,” 

“Syukurlah kalau begitu,”

“Yuk, yah, cepat pulang. Marlyn kan belum salat zuhur,”

“Oke, bos kecil,” jawab Ayah sambil nyengir-nyengir.

“Wah, Marlyn memang anak sholehah,” batin Fifi.

                                                 ***

“ Assalamualaikum!” seru Marlyn dan Fifi saat tiba di rumah. 

“ Waalaikumsalam!” jawab Bunda sambil membukakan pintu. Mereka pun langsung bersalaman.

“Aku mau salat dulu,Bun,”

“Ya, sana kalian salat dulu. Habis itu baru makan,”

“Ya,Bun,”

Marlyn dan Fifi masuk ke dalam kamar. Lalu ganti baju, berwudhu dan salat. Setelah itu mereka makan. Menu hari ini ayam goreng, sayur asem dan kerupuk. Sebelum makan mereka pun berdoa 

terlebih dahulu. Setelah itu mereka segera makan.

Di ruang tengah Ayah,Bunda beserta kakek dan nenek sedang menonton televisi. Selesai makan Marlyn dan Fifi mencuci piringnya sendiri-sendiri. Mereka berdua memang anak rajin. Setelah itu mereka keluar rumah. Lalu duduk di ayunan di bawah pohon jambu.

“Nah, sekarang akan kuceritakan tentang Muji,”

“Ya, cepat,Fi,”

“Jadi, Muji itu anaknya Bu Iis. Sehari-hari berjualan pecel dan aneka gorengan. Biasanya siang-siang begini mereka berjualan. Dan Muji setiap hari membantu ibunya. Ayah Muji pengrajin batu bata, dari pagi hingga sore. Uang untuk kebutuhan mereka sehari-hari pun pas-pasan. Dan soal kenapa Muji di suruh-suruh Tria sama Risna itu karena, mereka berdua suka meminjamkan perlengkapan sekolah yang Muji tidak punya. Tetapi mereka membantu Muji tidak ikhlas. Mereka mau meminjamkan asalkan Muji mau di suruh-suruh apa pun. Apa boleh buat Muji menurutinya,” jelas Fifi panjang lebar.

“Jadi begitu ceritanya?”

“Iya,Lyn,”

“Memang kamu sama teman-teman yang lain tidak ada yang menghentikan Tria dan Risna?”

“Nggak ada,Lyn. Semua tidak mau berurusan dengan mereka,”

“Baiklah,biar aku yang akan menghentikan mereka,”

“Jangan,Lyn,”

“Lo,memangnya kenapa?”

“Aku tak mau kau di sakiti mereka,”

“Aku paling tidak suka kalau ada orang yang di aniaya,Fi,” tegas Marlyn. Fifi pun terdim sejenak.

“Kamu benar,Lyn. Besok kita tolong Muji”

“Nah, gitu dong!” jawab Marlyn sambil menepuk punda Fifi.

“Aku juga insya Allah mau beliin perlengkapan sekolah untuk Muji,” kata Marlyn.

“Aamiin,” jawab Fifi. “Aamiin,” ucap Marlyn.

(BERSAMBUNG PADA HARI RABU BERIKUTNYA)


Tentang Penulis


Ari Vidianto, lahir di Banyumas, 27 Januari 1984. Bekerja sebagai Guru di SD Negeri 2 Lumbir. Bukunya yang sudah terbit yaitu “ Ibu Maafkan Aku” &  Wajah-Wajah Penuh Cinta”, 17 buku Antologi  dan banyak karya yang dimuat  di Media Massa seperti di Tabloid Gaul, Majalah Sang Guru, Majalah Ancas,SatelitPost, Readzone.com, Buanakata.com,Sultrakini.Com, Riaurealita.Com, Duta Masyarakat, Solopos,Wartalambar.Com, LPM Arena, Sastranesia.Com, Majalah Derap Guru,Kedaulatan Rakyat,Radar Mojokerto, Kedaulatan Rakyat,Artebia.Com, Buanakata.Top, Joglosemar,Palembang Ekspres, Haluan, Majalah Simalaba.Com, Padang Ekspres & Fajar Makasar.

No comments