Edisi Sabtu, 12 Agustus 2017_ PUISI PUISI SERLI PAWADI (Pontianak-Kalimantan Barat)
Dari Redaksi:
Kirim Puisi, Esai, Cerpen, Cersing (Cerita Singkat) untuk kami Siarkan setiap hari ke e-email: majalahsimalaba@gmail.com beri subjek_LEMBAR KARYA HARIAN MAJALAH SIMALABA
PUISI PUISI SERLI PAWADI
CINTA 1
Luluh kumelihat senyummu
Ingin rasanya mengecap manis bibirmu
Lantaran hati masih bertanya
Inikah cinta sejati
Ya, cinta sejati
Untuk saat ini aku sadar
Namamu hanya ada untuknya
Ingin rasanya kujujur padamu
Tapi aku takut dan ragu
Aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan
PURNAMA
Malam itu begitu sunyi
Kutak dapat melihat raut wajah rembulan
Bintang memeluk erat dengan pesonanya
Suara angin masih terdengar samar-samar
Menemaniku malam itu di kesunyianku
Angin bertiup sesuka hati
Hingga lupa dengan sebuah pesan
Kunang-kunang yang menari-nari indah di udara
Malam itu begitu gelap
Rembulan tertutup awan pekat menggumpal
Purnama janganlah lara hatimu
REMBULAN
Kupandangi indahnya rembulan
Dipandang nan elok rupawan
Awan kelabu memanjakannya dengan riang
Rinduku kepada perempuan tua
Yang selama ini membesarkanku
Kian mendera rasa
Bulan sampaikan salamku
Senyum, canda, dan tawaku padanya
Sedang angin malampun
Menyetubuhi dengan mesra
SEBUAH PERTEMUAN
/1/
Dengan rintik-rintik hujan
Matahari menepi jauh dari edarnya
Berbalik belakang dengan senja
Senja terancam pengkhianat kepada matahari
/2/
Pertemuan
Yang tak bisa terpenuhi
Merenggut jiwa yang sepi
Sebuah pertemuan memikul asa dan harapan
Itu terkuak syahdu di dalamnya
Sebuah pertemuan membawa rasa penasaran
Kala pertemuan ini ragu
Tidak akan terjadi di balik asa
Di dalam sebuah pertemuan
KALA ITU
Detik waktu menuju pilu
Denting air melaju lalu
Desir angin berkabar luka
Dua insan berhawa nafsu
Kala itu
Bergetar hati mendengar ayat-ayat-Mu
Air mata, tak dapat tertahankan
Mengalir deras di pipi
Tangan ini bergegar kaku
Kupanjatkan do’a berseru dalam pilu
Maafkan aku yang kala itu
PENANTIAN
/1/
Detik waktu berlalu cepat
Inginku ulang lagi
Pagi menantikan embun
Siang menahan teriknya penantian
Malam menatapnya harapan
/2/
Kududuk yang penuh keresahan
Menantikan rintik hujan di kala senja
Janjimu menjumpaiku
Tak kau tepati
Malah kau tepati bersama yang lain
Tentang Penulis:
Serli Pawadi, Lahir di Semata, 4 April 1994. Anak pasangan dari Pawadi dan Saminah. Anak ketiga dari tiga bersaudara, dengan hobi berkesenian dan menulis puisi dan cerpen. Sekarang sedang mengenyam Pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri, Universitas Tanjungpura Pontianak KalBar, Prodi Seni Tari dan Musik.
No comments